Cakrawal SFM_”Perairan Dan Jalan Raya Tak Henti Menyumbang Duka”
17 April 2018 - 12:45 WIB
Perairan Dan Jalan Raya Tak Henti Menyumbang Duka
KEMATIAN ADALAH SESUATU YANG SANGAT MISTERI. TAK ADA YANG TAHU DI MANA DAN KAPAN AJAL MENJEMPUT. ITU PULA YANG BERLAKU TERHADAP ENAM REMAJA KOTA LANGSA KETIKA HARUS BERJUANG MELAWAN MAUT SAAT PERAHU MEREKA TERBALIK DI ALIRAN SUNGAI KUALA LANGSA, MINGGU, 15 APRIL 2018. TIGA DI ANTARA REMAJA TERSEBUT DITEMUKAN TEWAS.
SEHARI SEBELUM INSIDEN KUALA LANGSA, MAUT JUGA MERENGGUT NYAWA SEORANG GADIS KECIL BERNAMA ASMAUL HUSNA (10), MURID SDN 2 KUALA, KABUPATEN BIREUEN. ASMAUL HUSNA TENGGELAM SAAT MANDIMANDI DI WAHANA IMPIAN MALAKA (WIM) 69, GAMPONG LAM ARA EUNGKIT, KECAMATAN KUTA MALAKA, ACEH BESAR. KORBAN MENGEMBUSKAN NAPAS TERAKHIR DALAM PERJALANAN UNTUK MENDAPATKAN PENANGANAN MEDIS DI PUSKESMAS KUTA MALAKA.
KEMATIAN BUKAN HANYA TERJADI DI PERAIRAN ATAU DI LOKASI WISATA AIR, NAMUN JALAN RAYA JUGA MENJADI PENYUMBANG DUKA TERBESAR. PADA MINGGU PAGI, 15 APRIL 2018, SEBUAH BUS YANG SEDANG MEMBAWA JAMAAH ZIKIR DARI ACEH TAMIANG KE MASJID RAYA BAITURRAHMAN, BANDA ACEH, MENGALAMI KECELAKAAN TUNGGAL DI KAWASAN INDRAPURI, ACEH BESAR. DUA ORANG MENINGGAL DUNIA DALAM MUSIBAH ITU, SEDANGKAN 12 ORANG LAINNYA MENGALAMI LUKA-LUKA.
YA, KEMATIAN ADALAH MISTERI. KEENAM REMAJA KOTA LANGSA ATAU GADIS KECIL ASAL BIREUEN MAUPUN JAMAAH ZIKIR ASAL ACEH TAMIANG TAK PERNAH TAHU KALAU PERJALANAN HIDUP MEREKA AKAN BERAKHIR SECARA TRAGIS. PESAN MORAL YANG BISA DISAMPAIKAN DI SINI ANTARA LAIN PERLUNYA PERSIAPAN DIRI MENGHADAPI KEMATIAN DAN TENTU SAJA KEHATIHATIAN SEBAGAI BAGIAN DARI USAHA UNTUK MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN.
