Podcast » Cakrawala

Trans Koetaraja Mau Angkut Siapa?

7 October 2015 - 17:57 WIB

Januari 2016, Pemerintah Kota Banda Aceh berencana mengoperasikan angkutan massal bernama Bus Trans Koetaraja. Seorang pejabat penting di Pemko Banda Aceh pernah mengatakan, untuk tahap awal pihaknya telah mengusulkan pengadaan 30 unit bus operasional. Beriringan dengan semangat tinggi persiapan operasional angkutan massal itu, banyak pula yang bertanya; Apakah bus sudah sangat perlu? Siapa yang akan diangkut?

Pertanyaan-pertanyaan itu memang belum bisa terjawab sekarang. Sebab, secara fisik hanya bakal halte yang terlihat, selebihnya masih seperti wacana. “Persiapan-persiapan untuk angkutan berbasis jalan raya itu sedang dan akan dilakukan. Di antaranya, sosialisasi peraturan tentang angkutan itu, pembangunan tempat-tempat naik serta turun penumpang, dan lain-lain,” kata seorang pejabat Pemko Banda Aceh.

Dalam rencana awal, untuk rute Trans Kutaraja akan dibangun beberapa alternatif koridor yakni Koridor 1 dari Ulee Lheue menuju Terminal Batoh. Koridor 2 dari Ajun menuju Darussalam. Koridor 3 dari Teriminal Batoh arah perumahan Syiah Kuala. Dan, Koridor 4 dari Terminal Batoh menuju Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh Besar.

Terhadap rencana kehadiran angkutan massal itu, Pemko Banda Aceh tentu harus kerja keras. Sebab, ada banyak hal yang harus disiapkan. Pertama, fasilitas-fasilitas pendukung bagi operasional bus dan penumpang. Kedua, menyiapkan sikap masyarakat dan komunitas jasa angkutan agar dapat menerima kehadiran angkutan massal yang digerakkan Pemko Banda Aceh itu.

Pengalaman selama ini, setiap kali hadir angkutan massal jenis baru –apalagi dioperasikan pemerintah — sudah pasti akan mengundang protes dari para pengusaha angkutan yang merasa lahannya kena serobot. Kalau di Banda Aceh, mungkin yang bisa terusik atas kehadiran Bus Trans Koetaraja adalah para abang becak, labi-labi, dan taksi.

Kemudian, soal jumlah Bus Trans Koetaraja yang ingin dioperasikan beserta rutenya juga harus diperhitungkan matang-mata tingkat urgensinya. Ke Kampus Unsyiah dan UIN Ar-Raniry di Darussalam, misalnya, jumlah mahasiswa memang banyak. Tapi, sudah dihitungkah berapa banyak yang akan menggunakan jasa angkutan massal ini?

Sebab, bagi mahasiswa, naik angkutan umum bukan cuma soal ongkos yang menjadi mesalah, tapi juga sejauh apa tempat naik dan turun bus dengan rumah dan ruang kuliah. Lalu, soal keamanan di dalam bus. Kesesuaian waktu operasional bus dengan jam kuliah, dan sebagainya.

Demikian juga dengan rute-rute lain, seperti ke air port di Blang Bintang, berapa banyak penumpang yang saat ini menggunakan jasa angkutan umum ke atau dari bandara. Sejujurnya, jumlah pengguna angkutan umum dari dan ke air port tidak cukup untuk “menafkahi” para sopir taksi resmi dan tak resmi yang sudah ada di sana selama ini.

Kita mengapresiasi usaha Pemerintah Kota Banda Aceh melahirkan terobosan-terobosan baru, tapi tingkat kebutuhannyalah yang harus menjadi prioritas. Pendek kata, Bus Trans Koetaraja jangan sampai berat di ongkos. Nah?!

======================================================================================================

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 858 777