News Update » Kutaraja » News Update

Warga Serbu Rumah Wagub Minta Uang Meugang

17 June 2015 - 16:20 WIB

SERAMBIFM.COM, BANDA ACEH – Ratusan warga yang mengantre uang meugang di depan rumah dinas Wakil Gubernur (Wagub) Aceh ricuh dengan petugas keamanan, Selasa (16/6) siang. Ricuh berawal karena pihak keamanan tidak mengizinkan massa masuk bertemu langsung Wagub Aceh dengan harapan mendapatkan jatah uang meugang.

Antrean yang berakhir ricuh itu berawal sekitar pukul 13.20 WIB. Ratusan warga yang didominasi kaum hawa menyesaki jalan utama di depan rumah dinas Wagub Aceh (Jalan Syech Mudawali, samping Lapangan Blangpadang, Banda Aceh). Massa yang datang siang itu merupakan gelombang kedua setelah gelombang pertama (sesi pagi) disebut-sebut berhasil mendapatkan bantuan Rp 100.000/orang.

Informasi yang dihimpun Serambi, sebelum kericuhan itu, Wagub Aceh, Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem sempat membagikan uang meugang kepada ratusan warga yang disebut-sebut berjumlah Rp 100.000/orang. Setelah pembagian uang itu, ternyata ratusan warga lainnya kembali menyerbu rumah dinas wagub dengan harapan yang sama. Nahas, kedatangan massa gelombang kedua ini tidak lagi mendapat sambutan dari Mualem.

Karena menunggu lama di pintu gerbang, massa pun mulai beraksi dengan coba menerobos paksa masuk ke dalam pekarangan rumah dinas Wagub Aceh. Massa yang didominasi kaum hawa itu sempat menggoyang-goyang pintu rumah wagub, sementara petugas keamanan berjaga dengan sigap dari dalam. Cekcok mulut antara massa dengan petugas pun tak terelakkan.

“Pakon meunoe dilee, sare-sare bangsa droe teuh lagenyoe dipeuget, (kenapa seperti ini, sesama bangsa sendiri diperlakukan seperti ini),” teriak seorang perempuan.

Situasi tidak terkendali saat warga terus mendorong-dorong pagar rumah dinas wagub dan terlibat adu mulut dengan petugas keamanan. Petugas pun sempat kewalahan saat seorang ibu naik pagar dan berusaha loncat ke dalam. Namun, ia kemudian dihalau oleh petugas dan kembali turun, sehingga kaki ibu tersebut terjepit dengan katrol pintu dan berdarah. “Pakon meunoe kajadian. Awai watee neu ek that brat neyue pileh, jinoe hana neungieng pih le. (Kenapa begini, dulu waktu mau naik disuruh dukung, sekarang tidak diperhatikan lagi),” teriak ibu-ibu dalam rombongan massa.

Puncak kericuhan terjadi saat seorang pedagang laki-laki yang mengaku bernama Jailani alias Racon ditangkap oleh petugas keamanan. Jailani diduga melakukan provokasi massa sehingga terjadinya kericuhan. Namun setelah ia dibebaskan, Jailani mengatakan ia pedagang asongan yang mencoba menyemprotkan air ke atas, lantaran keadaannya panas. “Saya tidak provokasi, saya tadi ambil aqua dan menyiram supaya dingin dan langsung saya ditangkap,” kata pria berbaju kaos putih dan celana loreng yang mengaku pernah dididik oleh mantan Panglima GAM, Alm Tgk Abdullah Syafi’i.

Sepanjang berlangsungnya aksi di depan rumah dinas Wagub Aceh, siang kemarin, ruas Jalan Syech Mudawali sempat macet karena banyak pengguna jalan berhenti untuk memastikan apa yang terjadi. Petugas keamanan harus bekerja ekstra untuk menertibkan arus lalulintas.

Massa baru membubarkan diri sekira pukul 14.45 WIB, namun sebagian warga tetap menunggu di depan rumah dinas wagub, dengan harapan Mualem kembali membagikan uang meugang.(sb)