News Update » News Update » Pidie

Jembatan Pante Tengoh Belum Diperbaiki

3 May 2015 - 15:44 WIB

SERAMBIFM.COM, SIGLI – Jembatan Pante Tengoh, Kecamatan Kota Sigli, Pidie yang bagian pangkalnya ambruk beberapa waktu lalu akibat dihantam air, hingga kini belum diperbaiki secara permanen. Akibatnya puluhan masyarakat dan pedagang Pasar Pante Tengoh, Kota Sigli, Pidie mengeluh karena jembatan darurat pengganti hanya bisa dilintasi pejalan kaki dan sepeda motor.

Mobil tak bisa lewat sehingga pedagang harus membayar lebih mahal untuk mengangkut barangnya ke pasar itu. Pasalnya mobil harus melingkar melewati Gampong Benteng atau Gampong Blang Paseh sehingga lebih jauh. “Kalau biasa bayar biaya angkut Rp 5.000 dari tempat saya Grong-grong, sekarang mencapai Rp 8.000 per orang,” kata Nuriah, seorang penjual sayur.

Hal senada juga diungkapkan beberapa pedagang lainnya yang ditemui Serambi Rabu (29/4). Kalkulasi dihabiskan biaya angkut barang ke Pasar Pante Tengoh naik Rp 5.000 hingga Rp 10.000, tergantung banyak barang.

Selama ini, sebelumnya saat kondisi normal biasa pedagang melewati jembatan Pante Tengah ke Pasar setempat. Jarak terpaut dari terminal labi-labi cuma sekira 100 meter. Namun sekarang harus memutar ke Gampong Benteng atau Blang Paseh sehingga berjarak sekira 3 Km.

Sejumlah pedagang dan warga setempat sangat berharap supaya Pemerintah Pidie segera memperbaiki jembatan Pante Tengoh tersebut. Sebab, jalur itu merupakan sangat vital khususnya pedagang dan masyarakat.

Apalagi, pagi hari mulai pukul 07.00-10.00 WIB jembatan darurat dipasang di badan jembatan putus selalu macet sepeda motor dan pejalan kaki.

Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Pidie, Muhammad Nazar MT mengaku sekarang ini sedang menunggu proses tender dan perbaikan jembatan itu ditargetkan pada Juni 2015, namun tergantung selesainya penetapan secara administrasi proses itu. “Kami harap kesabaran masyarakat, gunakan jalur alternatif lain untuk sementara,” harapnya. (aya)