News Update » News Update » Sabang

Warga Batee Shok Butuh Jalan Tembus

26 April 2015 - 15:56 WIB

SERAMBIFM.COM, SABANG – Masyarakat Gampong Batee Shok, Kecamatan Suka Karya, Sabang, berharap pemerintah setempat membangun jalan tembus Cot Sarong Kreh-Cot Maharaja. Jalan tembus tersebut dinilai sangat penting sebagai jalur alternatif bagi masyarakat untuk menuju lahan perkebunan.

Permintaan warga itu disampaikan Keuchik Batee Shok, Ishak, kepada Wali Kota Sabang, Zulkifli H Adam, dalam acara khanduri glee di Jurong Ateuh, Gampong Batee Shok, Sabtu (25/4) kemarin.

Acara itu turut dihadiri Wakil Ketua DPRK, Afrizal B SAg bersama dua anggota, Ketua MAA, H Ramli Yus, Ketua Muna Kamaruzzaman SAg, Kadis Pertanian, Peternakan dan Kehutanan, Ir Sarbini, Kadis Pekerjaan Umum, Mahmud ST, dan sejumlah pejabat lainnya.

Acara itu diawali doa bersama di Makam Aulia Mahngota dan diakhiri dengan kenduri yatim serta makan bersama. Menurut Keuchik Batee Shok, jalan sepanjang 5 km lebih itu, sudah dibuka oleh masyarakat sekitar tahun 80-an, sebagai akses masyarakat menuju lahan perkebunannya. Tapi, hingga kini jalan tersebut masih sulit dilintasi.

Jalan tersebut hanya bisa dilintasi kenderaan roda dua. Sebab, selain sempit, jalan itu kini juga ditutupi semak. Karena itu, masyarakat setempat sangat berharap kepada pemerintah untuk membangun jalan tersebut, sehingga para petani bisa lebih giat menggarap lahan perkebunannya.

“Sekarang sangat sulit mengangkut hasil pertaniannya, seperti cengkeh dan kakao. Karena jalan tersebut sangat sempit dan bersemak,” katanya.

Selain, meminta dibangun jalan tembus Cot Sarong Kreh-Cot Maha Raja,pada kesempatan itu warga juga meminta pemerintah memperhatikan para petani. Misalnya, membantu pembangunan pagar untuk mengatasi hama babi, serta pengadaan bibit cengkeh dan kakao.

Selain itu, warga juga meminta bantuan modal usaha bagi industri rumah tangga, seperti pengelola buah pala dan hasil pertanian lainnya. “Dengan kesuburan tanah banyak hasil pertanian yang bisa diolah. Tapi selama ini terkendala dana,” kata Eka, perwakilan ibu-ibu.(az)