News Update » News Update » Pidie

Seribuan Hektare Padi Terancam Gagal Panen

22 April 2015 - 16:43 WIB

SERAMBIFM.COM, SIGLI – Tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Selasa (21/4) meninjau ke Kacamatan Tangse, Pidie, yang diterjang banjir Minggu (19/4). Dari hasil tinjauan itu diketahui ada beberapa saluran irigasi yang jebol, karena itu lebih kurang seribuan hektare tanaman padi terancam gagal panen.

Wakil Bupati Pidie, M Iriawan SE di sela-sela kunjungan ke Tangse, kemarin mengatakan, kerusakan saluran irigasi di Gampong Blang Dalam dan Blang Dhot, Kecamatan Tangse. Dampak ini mengakibatkan seribuan hektare tanaman padi terancam gagal panen.

“Sekarang usia padi sekira satu sampai dua bulan sangat butuh air. Jadi dengan jebolnya irigasi itu kami khawatirkan 1.000 hektare lebih tanaman padi terancam gagal panen,” kata Wabup Pidie.

Ditanya apa ada kompensasi petani gagal panen? Wabup Pidie mengaku, belum dapat dipastikan karena saat ini dinas pertanian sedang mendata ke lokasi. “Kita upayakan jika memang petani rugi dibantu dalam bentuk bibit padi lain,” sebut M Iriawan.

Menurut Wabup, ekses kerusakan akibat banjir pada Minggu (19/4) paling parah merusak saluran irigasi, satu jembatan gantung dan jalan provinsi putus. Sedangkan dampak pada warga dirasakan tidak separah pada banjir bandang pada tahun 2011 lalu.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Transmigrasi dan Ketenagakerjaan (Dinsosnaker) Pidie, Kadri SH menambahkan sampai kemarin ada 14 Kepala Keluarga (KK) melapor rumahnya rusak dan sudah disalur bantuan masa panik. Bantuan diberikan adalah gula pasir, telur ayam, mi instan dan minyak makan. Rincian ke 14 KK itu adalah di Gampong Krueng Meriam 7 KK, Blang Dalam 2 KK dan Gampong Peunalom Sa sebanyak 5 KK.

Sementara itu, tim BNPB Pusat yang meninjau ke Tangse kemarin juga didampingi Wakil Bupati Pidie, M Iriawan SE, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Apriadi SSos, Kepala Bappeda Pidie, Muhammad Adam MM, Kepala BMCK Pidie Muhammad Nazar MT dan kepala SKPK lainnya.

Gatot Satria Wijaya MSi, Kasub Dit Perencanaan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai ketua tim mengatakan, kondisi kerusakan di Tangse perlu penanganan segera, karena menyangkut sisi sosial kehidupan masyarakat. Katanya, paling parah seperti jembatan gantung di Blang Bungong putus. Kemudian irigasi jebol serta kerusakan tebing sungai sudah mengancam rumah penduduk tinggal di daerah itu.

Disebutkan, hasil verifikasi dan pemantauan akan disampaikan ke pimpinan BNPB di Jakarta. Akan tetapi, Pemkab Pidie perlu membuat draf usulan sehingga BNPB pusat dapat mengucurkan dana darurat untuk penanganan kerusakan tersebut. Kepala BPBD Pidie, Apriadi SSos menyebutkan, berdasarkan koordinasi dengan muspika sudah dipakai tanah kebun sepanjang 100 meter dan lebar 5 meter untuk membuka jalan di lokasi itu. “Jika nanti perbaikan di jalan putus itu sudah dilakukan, kebun warga itu dikembalikan. Kita buat supaya arus transportasi lancar,” ujar Apriadi.(aya)