Tabrakan Maut Renggut Dua Nyawa di Blang Oi
16 October 2014 - 14:34 WIB
SERAMBIFM, BANDA ACEH – Insiden tabrakan maut yang merenggut dua nyawa di Jalan Sultan Iskandar Muda, kawasan Blang Oi, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, menggemparkan warga Banda Aceh, Rabu (15/19) siang. Dua korban meninggal masing-masing Zulkaifan (42), warga Blang Oi, dan Ilham Basri (20), warga Lamlagang, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.
Informasi yang dihimpun Serambi dari sejumlah saksi mata menyebutkan, Zulkaifan yang mengendarai sepeda motor Honda Beat meninggal di lokasi kejadian setelah ditabrak Honda CBR yang melaju dengan kecepatan tinggi yang dikendarai Ilham Basri. Keduanya terlempar hingga sekitar 25 meter. Sementara Ilham dilaporkan meninggal dalam proses evakuasi ke rumah sakit.
Saksi mata menyebutkan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, Zulkaifan baru saja keluar dari toko foto copy yang berada di pinggir Jalan Sultan Iskandar Muda, Gampong Blang Oi. Ia baru saja membeli sejumlah kertas hvs, yang diyakini untuk keperluan administrasi acara lamarannya Minggu ini.
“Saat itu Zulkaifan hendak memutar sepeda motor Honda Beat di belokan Simpang Blang Oi. Tiba-tiba saja dari arah Ulee Lheue datang Honda CBR dengan kecepatan tinggi dan langsung menabrak Zulkaifan yang saat itu juga berada di atas sepeda motornya,” kata Afrizal (48), warga Blang Oi.
Saat kejadian itu, Afrizal bersama warga lainnya sedang duduk di warung kopi yang tak jauh dari lokasi. Mereka langsung berbegas keluar begitu mendengar dentuman keras dan melihat pengendara CBR dan motor yang dikemudikan Zulkaifan terseret hingga 25 meter secara bersamaan.
“Kami lihat tubuh korban dan anak muda itu terlempar hingga 25 meter, begitulah saking kencangnya CBR itu dikendarai. Kondisi Zulkaifan kedua kakinya patah dan meninggal di lokasi kejadian. Bahkan sepeda motornya hancur tak berbentuk. Sementara dari kepala anak muda yang bawa CBR itu bercucuran darah, meski dia mengenakan helm racing,” sebutnya.
Afrizal menambahkan, sebelum kecelakaan, pengendara CBR itu terlihat mengemudikan sepeda motornya dari arah kota ke Ulee Lheue dengan kecepatan tinggi. Bahkan, sempat keluar umpatan dari warga. “Malah ada yang bilang, kalau sampai jatuh nngak akan ada yang membantunya. Begitulah kesalnya. Ternyata betul-betul kejadian,” pungkasnya.
Dari sejumlah foto-foto yang berkembang begitu cepat, baik melalui jejaring sosial maupun pesan BlackBerry Massanger (BBM), pengendara Honda CBR itu sempat tergeletak beberapa saat di jalan dan sempat menjadi tontonan warga sebelum mobil ambulance milik RS Permata Hati mengevakuasinya.
Kapolresta Banda Aceh melalui Kasat Lantas AKP M Junaeddy Johnny SIK, kepada Serambi mengatakan untuk barang bukti Honda CBR BL 5647 AL yang dikendarai oleh Ilham Basri maupun milik Zulkaifan, telah diamankan di unit Satuan Lalu Lintas.
“Honda CBR datang dari arah Ulee Lheue menuju ke arah kota dengan kecepatan tinggi. Setiba di TKP, pengemudi sepeda motor Honda CBR dengan kecepatan tinggi tidak memperhatikan sepeda motor Honda Beat yang sedang memutar arah di penggalan jalan sehingga langsung terjadi tabrakan,” timpal Kanit Laka Ipda Cut Ali.
Hanif Abdullah, abang sepupu Zulkaifan, kepada Serambi mengatakan, sebelum menghembuskan napas terakhir dalam kecelakaan itu, pada Selasa (14/10) sore sekitar pukul 18.10 WIB, Zulkaifan menemuinya dan mengutarakan maksudnya ingin melamar seorang gadis asal Geurugok, Bireuen, yang ia kenal saat gadis itu bekerja sebagai pembantu rumah tangga di depan rumahnya.
Hanif mengaku keinginan Zulkaifan yang merupakan duda korban tsunami untuk kembali berumah tangga, menjadi kabar gembira bagi keluarga. Menurutnya, selama ini sudah banyak wanita yang dikenalkan padanya, tetapi ia selalu menolaknya.
“Tapi, keinginan kali ini betul-betul datang dari dirinya. Jadi, waktu dia datang ke rumah saya sore Selasa itu dia meminta saya bisa ikut menemaninya bersama keuchik dan perangkat desa kami lainnya, termasuk tokoh pemuda agar mendampinginya melamar calon istrinya itu Minggu ini tanggal 19 Oktober 2014,” ungkap Hanif sedih.
Hanif yang juga ketua keamanan Gampong Blang Oi, mengaku tidak tahu nama calon istri adik sepupunya itu. Tapi, almarhum pernah menceritakan wanita itu pada dirinya. “Kami sedih bila memikirkannya. Kami baru saja kembali dari pemakaman,” kata Hanif yang. Jenazah Zulkaifan langsung dikebumikan usai Maghrib kemarin.(mir)