Podcast » Cakrawala

Peringatan untuk Para Wali Murid

13 August 2014 - 19:48 WIB

Para penjahat masa kini semakin “kreatif” memangsai korban-korban. Salah satu sasarannya adalah para orangtua yang memiliki anak di sekolah, khususnya sekolah unggul. Si penjahat sudah mempelajari bahwa wali murid sekolah-sekolah unggul mayoritas adalah kaum berduit.

Modus kejahatan yang dilakukan penjahat untuk mengeruk rupiah dari korbannya macam-macam. Satu modus di antaranya, baru-baru ini nyaris mengorbankan wali murid satu sekolah dasar unggul di Banda Aceh. Modusnya bukan baru, tapi sudah pernah terjadi beberapa kali di Aceh. Yakni, si penjahat yang mengatasnamakan guru menelepon wali murid lalu meminta ditransfer uang dengan alasan untuk biaya operasi anak calon korban yang mengalami kecelakaan dan lain-lain. “Jika ada yang menelepon seperti itu supaya jangan panik tapi dicek dulu kebenarannya,” pihak sekolah dan polisi mengingatkan para wali murid.

Peringatan itu sebetulnya sudah sering kita sampaikan kepada para orang tua. Tapi, ternyata masih saja banyak orang tua yang menjadi korban, terutama kaum ibu yang gampang panik setiap kali menerima telepon dari si penipu yang mengaku guru atau polisi.

Aksi penipuan dengan modus ini, dua hari lalu menimpa 50-an wali murid SDIT Al-Azhar Banda Aceh. Seorang wali murid nyaris tertipu. Ia hampir menstransfer uang sebesar Rp 24 juta, seperti yang diinginkan pelaku (baca Serambi edisi Selasa, 12 Agustus 2014).

Dalam catatan harian ini, kasus penipuan yang mengatasnamakan sekolah itu pernah menelan korban, yakni dua wali murid SMA Lab School Unsyiah Banda Aceh, pada Rabu 6 Novemver 2013. Masing-masing wali murid itu mengirim uang ke rekening penelepon sebesar Rp 3 juta dan Rp 24 juta.

Sebelum Ramadhan 1435 H, penelepon gelap juga pernah mengincar wali murid Fatih Bilinggual School Putra di Lamlagang, Banda Aceh. Namun berdasarkan keterangan seorang staf pengajar di sekolah itu, aksi penipuan itu tak sempat menelan korban.

Yang mengherankan, setiap kali ada kejadian seperti itu, polisi dan media massa seperti surat kabar, televisi, radio selalu mengingatkan para orang tua agar berhati-hati. Akan tetapi, tetap saja ada orang tua yang nyaris bahkan memang menjadi korban. Pertanyaan kita: Kenapa ini bisa terjadi? Apakah yang menjadi korban itu nggak pernah baca koran nonton televisi?

Jika memang “warning” melalui media massa belum menjangkau sebagian kaum ibu, berarti pihak sekolah harus lebih proaktif mengingatkan itu kepada para wali murid. Kepala sekolah perlu memanggil para wali murid untuk menyampaikan modus-modus kejahatan yang sering menimpa wali murid.

Para wali murid juga harus memiliki nomor-nomor telepon kepala sekolah dan guru-guru anaknya agar gampang dihubungi. Sebab, hubungan wali murid dengan guru-guru anaknya bukan sekadar untuk keperluan mencegah penipuan, tapi wali murid dan guru memang harus sering berhubungan, misalnmya untuk menanyai perkembangan anaknya di sekolah. Atau sebaliknya, guru-guru juga sesekali perlu menelepon wali murid mengabarkan kemajuan atau kelemahan si anak dalam belajar. Adanya hubungan yang akrab seperti itu selain dapat mencegah aksi kejahatan, juga dapat memantau perkembangan anak di sekolah. Nah?!

————————————————————-

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666