Podcast » Cakrawala

Bencana Datang Lagi

17 June 2014 - 22:18 WIB

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya mengingatkan tentang potensi angin kencang dengan kecepatan mencapai 60 kilometer/jam hingga tiga hari mendatang. Peringatan ini lebih ditujukan kepada para nelayan serta pihak-pihak penyelenggara penerbangan dan pelayaran umum. Sebab, kecepatan angin sekencang itu dapat menyebabkan kerusakan serta membahayakan penerbangan dan pelayaran.

Pejabat BMKG juga menjelaskan, penyebab angin kencang yang selama ini terjadi di Aceh karena adanya kumpulan awan Stratocumulus memanjang disertai adanya awan Cumulonimbus yang memicu angin kencang disertai hujan. Terjangan angin kencang yang melanda Aceh sejak hampir sepekan terakhir, telah menimbulkan banyak kerusakan.

Terhadap kerusakan itu, termasuk fasilitas umum seperti masjid dan sekolah, kita berharap pemerintah dapat segera menanggulanginya. Badai yang disertai hujan lebat itu sesungguhnya berpotensi menimbulkan berbagai jenis bencana alam lainnya seperti banjir dan tanah longsor. Maka, dengan kedatangan musim hujan, masyarakat hendaknya mewaspadai ancaman bencana itu, khususnya bagi masyarakat yang ada di daerah rawan bencana.

Bicara soal bencana, yang selalu luput dari perhatian pemerintah adalah pembaruan data potensi bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harusnya secara kontinyu memetakan daerah rawan bencana dengan data terbaru. Selain itu juga mengaktifkan pos-pos siaga yang telah dibentuk.

Selain itu, sudah sering rubrik-rubrik khusus surat kabar di negeri mengingatkan bahwa dengan perkembangan teknologi sekarang yang nyaris tidak memiliki hambatan di sektor komunikasi ini. Artinya, sudah harus ada suatu sistem database berbagai sarana dan prasarana penanganan bencana yang online dan realtime. Sehingga, saat bencana terjadi dapat dikerahkan dengan efektif dan efisien. Misalnya harus dibuat sistem di mana saja perahu karet dan helikopter yang tersedia, juga di mana saja stok barang kebutuhan pengungsi yang dialokasikan untuk penanganan bencana. Ketika akhirnya bencana terjadi, kesemuanya bisa didistribusikan dan bisa mengurangi penderitaan para pengungsi terdampak bencana.

Para pengamat dan pers secara umum melihat, dalam penanganan bencana di berbagai daerah negeri ini sangat tampak kegagapan pemerintah. Setiap kali terjadi bencana, kendala yang selalu dimunculkan pemerintah adalah minimnya peralatan dan sarana pemenuhan kebutuhan korban bencana. Misalnya dalam kasus banjir pemerintah selalu beralasan kekurangan perahu karet, minimnya pasokan kebutuhan pengungsi, ketiadaan genset cadangan, dan berbagai kendala lain. Harusnya masalah penanganan bencana yang buruk seperti itu tidak terjadi.

Ya, seharusnya persiapan menghadapi bencana adalah suatu yang selalu tertanam dalam pemikiran kita. Kegagapan menghadapi bencana yang ditunjukkan pemerintah harusnya menjadi tamparan keras yang memalukan bagi pemerintah.

————————————————————

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666