Podcast » Cakrawala

Tetaplah Kompak Setelah Pesta Usai

29 April 2014 - 18:22 WIB

Sejak Sabtu hingga Minggu kemarin berturut-turut Harian Serambi Indonesia memberitakan ending dari pesta demokrasi pemilihan calon anggota legislatif (Pileg) 2014 di Aceh. Dari rapat pleno rekapitulasi perolehan suara yang dilaksanakan Komisi Independen Pemilihan (KIP) bersama Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Aceh sejak 22 hingga 26 April lalu di Gedung DPR Aceh, muncul beberapa kejutan.

Kejutan pertama, perolehan kursi DPR RI tahun ini tidak lagi menumpuk pada satu partai saja seperti hasil Pileg 2009. Saat itu 7 dari 13 kursi DPR RI yang diperebutkan di Aceh didominasi oleh Partai Demokrat. Tahun ini Demokrat hanya dapat 2 kursi dan 11 parpol lainnya juga dapat kursi dalam jumlah relatif merata, antara 1-2 kursi.

Kejutan kedua, empat dari 40 calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Aceh semuanya merupakan wajah baru yang berhasil menggeser posisi para incumbent yang tahun ini semuanya ikut kembali bertarung di bursa DPD.

Kejutan ketiga, Partai Aceh yang berdasarkan hasil Pileg 2009 meraih 33 dari 69 kursi DPR—sehingga menempatkannya menjadi partai single majority di DPRA—tahun ini hanya dapat 29 kursi justru pada saat jumlah kursi dewan periode 2014-2019 bertambah jadi 81 kursi.

Kejutan keempat, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang kelahirannya digagas oleh putra Aceh, Surya Paloh, berhasil mendulang kemenangan mulai dari tingkat DPR RI (dengan menempatkan dua kadernya) hingga DPRA (dengan menempatkan delapan kadernya). Nasdem juga berhasil menempatkan kader-kader terbaiknya di hampir seluruh DPR kabupaten/kota di Aceh.

Kejutan terakhir adalah tak seorang pun perempuan calon anggota legislatif dari Aceh yang berhasil tembus ke Senayan, baik sebagai anggota DPR maupun DPD RI.

Hal lain yang juga mengejutkan adalah ditemukan begitu banyak pelanggaran pemilu (lebih dari 50 kasus) baik yang dilakukan oleh pelaksana pemilu (termasuk KIP, KPPS, dan PPS), maupun caleg yang membuat kualitas pileg kali ini jauh berkurang dibanding sebelumnya.

Tapi, terlepas dari semua itu patut kita apresiasi bahwa pemungutan suara pada 9 April lalu maupun pemilu ulang di beberapa kecamatan, semuanya berjalan tertib dan aman. Ini menunjukkan seriusnya aparat kepolisian yang dibantu personel TNI mengawal pelaksanaan pemilu sehingga terhindar dari berbagai gangguan, teror, dan intimidasi.

Kini, setelah pesta demokrasi ini usai, seharusnyalah kita kembali menjalin kekompakan dan menjauhkan diri dari dendam dan pertentangan yang dapat merusak silaturahmi antarsesama komponen masyarakat Aceh. Harus ada islah politik. Meski calon wakil rakyat kita berasal dari partai dan dapil yang berbeda, tetapi haruslah kita tanamkan dalam alam kesadaran bersama bahwa sesungguhnya kita berasal dari Aceh yang satu, tidak terpecah belah, Aceh yang dipersatukan oleh ukhuwah dan syariat Islam serta bukul perdamaian.

Marilah kita jadikan hasil Pileg 2014 ini sebagai energi penggerak dan momentum termahal untuk membangun Aceh secara bersama-sama ke arah yang lebih baik, sejahtera, dan bermartabat sebagaimana janji dari kebanyakan para calon wakil rakyat Aceh pada masa kampanye lalu. Islam menempatkan janji itu sebagai sesuatu yang wajib ditepati. Dengan demikian, wakil rakyat pun wajib amanah. Semoga pula para wakil rakyat yang sudah kita pilih bukanlah para politisi yang mudah lupa akan janji-janjinya.

—————————————————————–

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666