Podcast » Cakrawala

Kebijakan Dirlantas Pantas Kita Dukung

24 April 2014 - 17:42 WIB

Kebijakan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Aceh Kombes Pol Drs Syamsul Bahri MM–yang meminta polisi di satuan lalu lintas agar tidak melakukan razia pada jam sibuk, terutama pagi hari mulai pukul 07.30 sampai 12.00 WIB–pantas mendapat dukungan dari semua pihak. Pasalnya, razia semacam ini sangat mengganggu warga yang sedang mulai beraktivitas.

Ketentuan rencana larangan razia tersebut akan diberlakukan di seluruh Aceh mulai Mei 2014 mendatang. Syamsul mengharapkan, pada jam-jam tersebut polisi hanya bertugas mengatur dan memperlancar arus lalu lintas di jalan, bukan justru sebaliknya. Sebab,

pada waktu dimulainya aktivitas, menurut Syamsul, banyak masyarakat yang buru-buru ingin mengantar anaknya ke sekolah, berangkat ke kantor, dan berbagai kesibukan lainnya.

“Di saat itulah masyarakat membutuhkan kehadiran polisi di jalan untuk mengaturnya, bukan sebaliknya polisi malah menyetop pengendara di perempatan jalan serta traffic light. Ke depan, saya tentu tidak menginginkan ada polisi yang mencari-cari kesalahan pengendara,” tegas Dirlantas Syamsul Bahri, seperti disiarkan harian ini, Rabu (23/4).

Kecuali itu, Syamsul juga menyebutkan, ke depan setiap ada razia akan diumumkan terlebih dulu, apa yang menjadi fokus razia tersebut. Misalnya, fokus untuk helm saja, surat izin mengemudi (SIM), atau razia surat tan nomor kenderaan (STNK).

Masih menurut Syamsul, pemberitahuan terlebih dahulu bertujuan menumbuhkan kesadaran pengguna jalan dalam melengkapi semua kebutuhan yang berkenaan dengan kendaraannya. Dalam setiap pelaksanaan razia harus ada surat perintah, ada standard operating procedure (SOP)-nya, serta ada perwira yang bertanggung jawab. “Bahkan, bila memungkinkan bagi para pelanggar langsung digelar sidang di lapangan,” kata Syamsul Bahri.

Kebijakan Dirlantas Syamsul Bahri dimaksud kita yakini akan mendapat sambutan luas dari masyarakat. Kondisi ini sekaligus pula akan memulihkan sikap apriori masyarakat terhadap polisi yang terkesan pandai mencari-cari kesalahan warga demi untuk mengeruk keuntungan pribadinya.

Sikap apriori masyarakat ini sebenarnya bukan tanpa alasan. Sebab, sudah menjadi rahasia umum bahwa aparat polisi sepertinya tidak puas bila ada masyarakat yang tidak atau lolos untuk berurusan dengan mereka. Dan, buntutnya pun sudah bisa ditebak, yakni penyelesaian dalam bentuk “kontan” langsung di tempat.

Akibatnya, banyak masyarakat mengalami kecelakaan lari tanpa arah guna menghindari razia yang dilakukan polisi secara tiba-tiba. Apalagi razia tersebut dilakukan di bawah jembatan atau di tikungan yang gelap, sehingga masyarakat tidak tahu kalau di depannya ada razia polisi lalu lintas.

Sekali lagi, kita berharap Syamsul Bahri hendaknya benar-benar menjalankan kebijakannya ini. Sebab, pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap polisi jauh lebih berharga daripada “rezeki” yang didapat secara tidak benar tersebut. Nah?

=============================================================

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666