Podcast » Cakrawala

Sampai Kapan Derita Listrik Ini Berakhir

21 March 2014 - 19:12 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Rabu (19/3) di Jakarta, secara terbuka menagih janji PT PLN (persero) untuk menormalkan pasokan listrik di Pulau Sumatera. “Hingga kini Sumatera kekurangan pasokan listrik, akibatnya pemadaman bergilir terus terjadi. PLN janji sama saya paling cepat dua minggu waktu itu,” ujar Hatta di kantornya, Rabu (19/3).

Siapapun tahu, hingga sat ini kita masih berkutat dengan listrik ‘byar pet’. Kita masih menjalani ‘ritual’ pemadaman secara bergiliran, bahkan khusus Banda Aceh dan sekitarnya berdurasi hingga tiga jam per sekali giliran.

Kita sambut baik pernyataan Hatta yang bisa jadi mewakili keluhan jutaan pelanggan listrik PLN di Pulau Sumatera, yang telah jenuh dan lelah dengan pemadaman yang nyaris tak berkesudahan.

Bagaimanapun listrik adalah kebutuhan primer setiap anak negeri ini. Macetnya suplai arus juga berdampak secara berantai. Listrik tidak hanya menjadi penggerak motor ekonomi masyarakat, tapi juga menjadi ruh dalam menggerakkan roda pelayanan publik. Baik itu di rumah sakit, instansi pemerintah, termasuk pelayanan untuk suplai air minum.

Simaklah pengakuan Direktur Teknik PDAM Tirta Daroy Banda Aceh, Ir Jufri yang dikonfirmasi Serambi terkait keluhan warga tentang putusnya suplai air bersih ke sejumlah rumah pelanggan. Kata Jufri, kondisi itu secara umum disebabkan adanya gangguan pasokan arus listrik. Bahkan sebagai solusi darurat Ir Jufri menawarkan air bersih talangan sebanyak 1000 liter secara gratis, bagi pelanggan PDAM yang tak terlayani karena listrik mati.

Fenomena macetnya suplai arus listrik itu tidak lepas dari ketidakmampuan pemerintah untuk berdiri dalam garis sejajar antara pertumbuhan pelanggan dengan daya listrik yang diproduksi PLN.

Seperti diakui Direktur Operasi Jawa-Bali-Sumatera PLN, Ngurah Adnyana, krisis listrik di Sumatera Utara, karena ketimpangan pasokan dan permintaan listrik. Dengan kata lain, pemerintah selaku pemegang otoritas kelistrikan belum memenuhi ekspektasi pertumbuhan pelanggan. Dengan kata lain, jika pertumbuhan daya listrik PLN seperti deret hitung, maka pertumbuhan pelanggan seperti deret ukur.

PLN, kata Ngurah, memprediksikan pertumbuhan permintaan listrik di wilayah Sumatera sebesar 9 persen. Namun dalam realitasnya, pertumbuhan pelanggan mencapai 10 persen. Sedangkan pada saat yang bersamaan, pembangkit listrik belum selesai terbangun. Artinya, paket antisipatif gagal dilaksanakan secara tepat waktu. Senada dengan Ngurah, Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN (Persero) Bambang Dwiyanto mengatakan, krisis listrik yang terjadi di wilayah Sumbagut karena faktor pertumbuhan ekonomi sehingga beban listrik pun meningkat. Dengan kata lain, PLN terkesan seperti tidak memiliki road map yang feasibel tentang prediksi pertumbuhan pelanggan.

Kondisi suplai arus tersebut menjadi sebuah ironi ketika PT PLN (Persero) menargetkan laba bersih di 2014 sebesar Rp11,2 triliun, seperti diakui Dirut PT PLN, Nur Pamudji, Januari silam.

Pasokan listrik Sumatera yang karut marut itu sempat juga membuat geram Menteri BUMN Dahlan Iskan dan mendesak direksi PLN terjun langsung ke lapangan untuk merasakan dan menyelesaikan masalah pemadaman listrik bergilir di seantero Sumbagut.

Bagi pelanggan PLN, mereka hanya punya satu obsesi, kapan listrik hidup bergilir ala era 80-an ini berakhir. Mereka tak menuntut alat atau piranti elektronik yang kadang rusak karena arus PLN yang tak stabil saat hidup atau mati. Tak mau tahu juga soal obsesi PLN untuk meraih laba triliunan rupiah. Tak perlu juga direksi terjun langsung ke lapangan, jika hanya untuk melihat dan merasakan. Seperti Hatta Rajasa, rakyat hanya berdiri pada satu posisi dan bersuara dalam nada koor bertanya ke PLN, “kapan listrik PLN normal lagi?”

—————————————————————-

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666