Podcast » Cakrawala

Tindak Tegas Pengebom Ikan

27 January 2014 - 21:05 WIB

Satuan Polisi (Satpol) Aceh Singkil mengukir sejarah baru di awal tahun baru 2014 ini. Dalam aksi tegasnya, Jumat (24/1), para pengawal kedaulatan teritorial Indonesia di perairan Aceh Singkil itu berhasil menghentikan pelarian boat pengebom ikan asal Sibolga setelah kaki kanan kaptennya didor petugas.

Proses penangkapan kapal asal Sumatera Utara yang melakukan illegal fishing itu berlangsung dramatis. Awalnya, boat berawak sembilan ABK itu dipergoki melakukan penjarahan ikan di perairan Pulau Banyak. Aksi mereka tergolong nekat karena beroperasi di siang bolong dan berusaha melawan petugas.

Sempat pula terjadi kejar-kejaran karena boat pengebom ikan itu nekat lari saat petugas Satpol Air berupaya menyergap. Tembakan peringatan tak membuat nyali mereka ciut. Malah boat pengebom ikan bernama KM Putri Intan itu berusaha menabrak kapal polisi. Dengan bom dan amunisi lainnya yang ada di boat tersebut, mereka prediksi akan timbul ledakan dahsyat dan efeknya akan mencelakai aparat Satpol Air yang terus mengejar mereka.

Tapi sebagaimana dilaporkan Harian Serambi Indonesia kemarin, niat jahat para pengebom ikan itu berhasil dipatahkan setelah kaptennya dilumpuhkan dengan sebutir peluru. Dia lalu angkat tangan tanda menyerah, disusul para ABK lainnya.

Nah, banyak catatan penting yang dapat kita petik dari peristiwa ini. Pertama, rongrongan dari luar (apakah dari nelayan Sumatera Utara maupun dari Thailand dan Myanmar) terhadap teritori perairan Aceh, ternyata masih saja ada. Dalam artian, belum kunjung reda. Kedua, para pelaku illegal fishing itu semakin nekat saja dalam bertindak. Bukan saja beraksi siang hari, tapi juga berani melawan dan berupaya mencelakai aparat Satpol Air yang menghadang pelarian mereka.

Fakta di atas sebetulnya sudah cukup kuat menjadi dasar bagi Polda Aceh untuk segera menambah personel dan kapal patroli yang dilengkapi senjata, jika perlu canon, untuk mematahkan aksi maupun perlawanan para pelaku illegal fishing, terutama di daerah-daerah perbatasan dengan Sumatera Utara, seperti di peraiaran Aceh Singkil dan Aceh Timur serta Aceh Tamiang. Sebab, selama ini di kawasan inilah sering kali kita dengar adanya penjarahan secara ilegal hasil laut Aceh dan seluruh keuntungan maupun retribusinya menguap ke provinsi atau negara lain.

Kita juga mendorong agar aparat Satpol Air di seluruh Aceh berani bertindak tegas terhadap para pelaku illegal fishing. Jangan segan-segan bertindak. Jika perlu tembak di tempat, apabila para pelaku yang diuber nekat melawan atau berusaha kabur. Dalam konteks ini patut kita pujikan tindakan tegas aparat Satpol Air Singkil yang sudah mematahkan perlawanan para pengebom ikan. Kita juga angkat topi kepada petugas Satpol Singkil yang benar-benar menjalankan tugas mengawal kedaulatan perairan Aceh. Mereka tidak teperdaya sedikit pun untuk “berselingkuh” atau main mata dengan para penjarah, pada saat di tempat lain kekejian seperti itu masih sering terjadi.

Sejalan dengan itu, perbuatan melawan hukum ataupun teror yang ditebar penjarah ikan maupun bajak laut harus dilawan agar ia tidak berhasil mencapai tujuannya, yakni menebarkan rasa takut di benak banyak orang, tak terkecuali di benak para penegak hukum. Semoga.

—————————————————————–

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666

Untuk Selengkapnya, silahkan dengarkan podcast di bawah :