Podcast » Talkshow

LIBAS (Lepas Inspirasi Bisnis Ala Suparno) “Ekonomi”

27 January 2014 - 22:50 WIB

EKONOMI telah menjadi sebuah istilah yang paling populer hari ini, karena hampir semua masalah manusia modern selalu diawali dan diwarnai dengan ekonomi. Selain itu, hampir semua kebutuhan manusia modern “memiliki” harga dan semua aktivitas termotivasi karena alasan ekonomi.

Makhluk semacam apakah ekonomi itu? sehingga dia begitu berkuasa dan bisa menundukkan sebagian besar umat manusia di bumi ini. Kiranya, perlu kita telaah kembali ke awal mula istilah ini lahir sampai menjadi barang begitu berharga bagi setiap kita.

Saat sekolah di bangku SMA, kita sudah mendapatkan pelajaran ekonomi. Dalam pengertian yang cukup sederhana dan ketika itu kita hapal benar, ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.

Pengenalan awal kita dengan istilah ini, juga merujuk kepada pengertian ekonomi dari bahasa yunani, oikos yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan nomos yang berarti “peraturan, aturan, hukum”. Kita dapat menyederhanakan ekonomi sebagai sebuah aturan rumah tangga dan manajemen rumah tangga, di mana di dalamnya berputar sistem pengelolaan keuangan dalam hal memenuhi kebutuhan manusia yang tidak pernah cukup.

Ekonomi itu, juga berarti transaksi komersial, maju mundurnya sebuah daerah diukur dari jumlah dan nilai nominal transaksinya. Begitu halnya dengan ekonomi Aceh, maju mundurnya perekonomian provinsi ini dapat dilihat dari bagaimana nilai dan jumlah transaksi yang terjadi setiap harinya. Bagaimana pula Aceh dapat menjadi pelopor pergerakan ekonomi di regional Sumatera, bukan malah menjadi pengekor dari pasar yang sedang bergerak saat ini.

Kita dapat melihat, bahwa saat ini transaksi ekonomi di Aceh masih jauh dari harapan. Selain itu, tingkat ketergantungan Aceh terhadap produk dan jasa dari luar masih cukup tinggi. Padahal, sektor produksi sebenarnya bisa dijalankan di Aceh dan perputaran barang dan jasa dapat bermula dari Aceh juga.

Sebagai contoh, kita masih mendatangkan dan membeli minyak goreng dari luar. Sementara, saat ini kita menjual CPO ke luar Aceh dalam jumlah cukup besar dan membelinya kembali dalam produk minyak goreng yang sudah terkemas dengan baik. Masih banyak produk lain, di mana kita bergantung dari luar, sementara secara logis kita sesungguhnya dapat berproduksi di Aceh.

Karena ekonomi terkait juga dengan sistem politik yang berjalan di suatu negeri, maka pada 2014 ini kita berharap ada perubahan bagi ekonomi Aceh ke depan. Para wakil rakyat yang akan terpilih nanti, sejatinya dapat menyepakati regulasi terbaik dan mendorong pemerintah Aceh bagi terwujudnya perekonomian Aceh yang lebih baik ke depan.

Memajukan Aceh tentu tidak harus banyak agenda yang dijejal ke masyarakat, apalagi dengan banyak janji yang ditebar. Memajukan ekonomi Aceh, dapat dilakukan dengan cara menggerakan sektor-sektor ekonomi, termasuk di dalamnya kegiatan ekonomi kerakyatan yang dapat berputar, bergerak bersama kebijakan yang dibuat sehingga nilai dan jumlah transaksi yang terjadi di Aceh akan terus berkembang. Tidak seperti yang terjadi saat ini, di mana uang dari Aceh bergerak dan bertransaksi dengan sendirinya di luar Aceh.

————————————————————-

Syedara lon, program “LIBAS” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari Senin pada pukul 11.00 Wib.

Program ini mengupas bagimana Metode Bisnis dan juga mengemas suatu Hal agar menjadi bisnis succses dengan berbagai motivasi terbaik dari “LIBAS” Bersama Bapak Suparno. anda juga kami undang berpartisipasi di line telpon :0651-637172 dan 0811689020