Bangun Dua Irigasi, Butuh Dana Ratusan Miliar
5 April 2015 - 14:21 WIB
SERAMBIFM.COM, BIREUEN – Kelanjutan pembangunan dua irigasi besar yakni irigasi Mon Seuke Pulot, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng dan irigasi Aneuk Gajah Rheut di Kecamatan Peudada membutuhkan dana ratusan miliar rupiah. Dua proyek irigasi itu telah dibangun beberapa tahun lalu, namun hingga kini belum rampung dikerjakan.
Kepala Dinas Pengairan, Pertambangan dan Energi Bireuen, Ismunandar MT kepada Serambi, Sabtu (4/4) mengatakan, dua irigasi itu telah dikunjungi Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Maurin Sitorus bersama Bupati Bireuen, Ruslan M Daud dan dinas terkait lainnya, Kamis (2/4) lalu.
Diperkirakan, irigasi Seuke Pulot membutuhkan dana berkisar Rp 320 miliar lagi guna membangun saluran primer dan skunder sepanjang 19 kilometer lebih, ditambah dengan bangunan pendukung. Irigasi tersebut mulai dikerjakan tahun 2009 lalu dan belum rampung hingga kini. Sementara kelanjutan pembangunan irigasi Aneuk Gajah Rhet membutuhkan dana minimal Rp 80 miliar lagi untuk pembangunan saluran primer dan skuder sepanjang 9,5 kilometer serta bangunan pendukung lainnya.
Dirjen PUPR, Maurin Sitorus, kata Ismunandar sudah melihat proses pembangunan dua irigasi itu dan berusaha keras agar pembangunan dua irigasi tersebut selesai. “Dalam waktu dekat, akan dikirim tim lapangan yang akan melakukan berbagai langkah untuk percepatan penyelesaian dua irigasi tersebut,” ujarnya.
Imum Mukim Peusangan Siblah Krueng, Sulaiman mengharapkan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah didorong mempercepat penyelesaian bendungan serta jaringan irigasi Seuke Pulot. “Masyarakat mengharapkan dengan kunjungan Dirjen PUPR itu, dua irigasi cepat rampung,” ujarnya. Harapan yang sama juga diutarakan Basri Abdullah, salah seorang anggota DPRK Bireuen. Ia mengharapkan, irigasi Aneuk Gajah Rhet yang dibangun sejak tahun 2007 lalu hendaknya segera tuntas.(yus)