Pasaran Batu Giok Mulai Melemah
24 March 2015 - 17:21 WIB
SERAMBIFM.COM, TAKENGON – Pasaran batu giok di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, sejak beberapa pekan terakhir mulai melemah. Perburuan batu cincin itu, perlahan sepertinya mulai redup karena tak lagi sesemarak sebelumnya. Meski demikian, raungan mesin pembuat mata cincin masih terdengar di sejumlah sudut Kota Dingin Takengon.
Penurunan “gairah” terhadap batu yang beberapa bulan lalu sempat booming serta menjadi perburuan para pecinta maupun kolektor batu cincin disebabkan sejumlah faktor. Diantaranya, batu giok berkualiatas baik, dibanderol dengan harga mencapai belasan, bahkan bisa mencapai puluhan juta per kilogramnnya. “Kadang-kadang kita kaget mendengar harganya, karena diluar jangkauan dan perkiraan kita,” kata seorang pengrajin batu giok di Takengon, Novandi kepada Serambi, Selasa (24/3) kemarin.
Namun demikian, beberapa kolektor batu giok masih ada yang tetap berburu batu giok asal Dataran Tinggi Gayo (DTG), meskipun harga jualnya hingga selangit. Namun di kalangan masyarakat, batu giok mulai jarang menjadi pembahasan, tak seperti halnya beberapa waktu lalu batu giok menjadi buah bibir di setiap lapisan masyarakat. “Sekarang masih ada yang datang gosok cincin, tapi agak sudah mulai kurang,” ujar Novandi. (my)