News Update » Aceh Barat Daya » News Update

Puluhan Boat Nelayan di Abdya tak Melaut

29 August 2014 - 19:53 WIB

SERAMBIFM.COM, BLANGPIDIE – Sekitar 65 unit boat pukat, boat pancing/TS dan bagan apung di Kecamatan Susoh, Abdya, terpaksa tak melaut karena tak persediaan solar bersubsidi di SPDN (Solar Paket Dialer untuk Nelayan) Koperasi Perikanan REFCA Ujong Serangga, putus total sejak sepekan terakhir.

Kondisi ini berdampak buruk terhadap kehidupan ratusan nelayan setempat yang mengantungkan hidup dari usaha penangkapan ikan di laut. “Kondisi ini sudah pada tingkat meresahkan nelayan. Kami mendesak pemerintah segera mengatasi persoalan ini,” ujar Ubat (32), nelayan setempat yang ditemui Serambi di Pantai Ujong Serangga, Susoh, Kamis (28/8).

Ia mengungkapkan, jumlah boat yang ada di Kecamatan Susoh, Suaq, hinga Kecamatan Setia, mencapai 130 unit boat pukat, boat pancing/TS dan bagan apung. Selama ini, kebutuhan minyak solar untuk mengoperasikan boat-boat tersebut disediakan di SPDN Koperasi Perikanan Rehabilitation and Empowermant of South West Coast of Aceh (Koperkan REFCA) di Kompleks PPI Ujong Serangga. Namun, persediaan solar di SPDN itu putus sejak 21 Agustus lalu hingga kemarin.

Upaya mendapatkan solar juga dilakukan nelayan dengan mendatangi SPBU Pantee Perak di Kecamatan Susoh, SPBU Keude Paya di Kecamatan Blangpidie, dan SPBU Babahrot, dengan membawa surat rekomendasi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Abdya. Namun upaya itu juga tidak berhasil, karena mereka harus berebut dengan awak angkutan.

Sementara, minimnya kuota membuat solar yang dipasok habis dalam waktu singkat. Dampak tidak melautnya sejumlah besar boat di Abdya ini, mulai memicu tingginya harga ikan laut di pasaran.

Pengelola SPDN Koperkan REFCA Ujong Serangga, Ermisal, mengakui bahwa persediaan solar bersubsidi sudah habis total sejak 21 Agustus lalu. Hal ini terjadi disebabkan adanya pengurangan kuota solar sebesar 20 persen.

“SPDN Koperkan REFCA Ujong Serangga, sebelumnya mendapat jatah 80 ton (80.000 Kilo Liter) per bulan dari Pertamina Depo Meulaboh. Kini, jatah solar berkurang menjadi 64 ton per bulan atau berkurang 16 ton. Padahal, kuota 80 ton solar per bulan itu saja tidak cukup, ini malah dikurangi,” kata Ermisal, sambil menjelaskan bahwa kebutuhan solar untuk nelayan melalui SPDN Koperkan ini seharusnya 120 sampai 150 ton per bulan.(Zainun Yusuf)