Proyek Geothermal Aceh Mengambang
29 August 2014 - 20:04 WIB
JAKARTA – Tender proyek Geothermal Seulawah Agam di Aceh sudah lama dimenangkan oleh PT Pertamina (Persero) dengan harga jual diawal sebesar 6,9 sen dolar AS. Harga itu dianggap sudah tidak cocok lagi jika dibandingkan dengan kondisi saat ini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta kepada Pertamina untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Pasalnya, investasi yang dikeluarkan oleh Pertamina adalah sekira Rp 3 triliun.
“Saya minta diselesaikan. Kalau memang dianggap akan merugikan, ada jalan keluarnya diteruskan atau tidak,” kata Dahlan kepada wartawan, Jakarta, Kamis (28/8).
Dirinya mengaku tidak ingin proyek yang telah dimenangkan lama ini tidak berjalan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, jikalau memang proyek tersebut dianggap sudah tidak layak, Pertamina mundur pun tidak menjadi masalah.
“Supaya tidak tersandera, supaya cepat ditenderkan. Dalam seminggu ini sudah harus ada keputusan mundur atau jalan terus,” tambahnya.
Dahlan mengungkapkan, jikalau Pertamina pada akhirnya melanjutkan program tersebut, dia meminta untuk dilakukan pengerjaan secara bertahap. Dalam hal ini, melakukan negosiasi dengan PT PLN (Persero) untuk kembali memperbaiki harganya.
“Jangan seperti sekarang, belum negosiasi, minta naik harga. Saya kira PLN tidak segampang itu menerima permintaan negosiasi,” tutupnya.
Meneteri BUMN Dahlan Iskan juga menginformasikan bahwa anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamina Gas (Pertagas) Oktober ini merampungkan proyek pembangunan jaringan pipa Arun-Belawan sepanjang 175 kilometer.
“Dulu nggak mungkin pipa Aceh ke Belawan. Saat ini pembangunan pipa sudah 95 persen selesai. Tinggal 5 persen. Itu wilayahnya justru dekat Belawan. 15 Oktober nanti selesai,” kata Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Dahlan mengatakan, dengan rampungnya proyek pipa transmisi gas open access tersebut, pasokan gas sebanyak 75 juta kaki kubik per hari (mmscfd) akan segera masuk ke PT Kawasan Industri Medan (KIM) Sei Mangkei dan pembangkit listrik di Sumatera Utara. “Itu diteruskan dari Belawan ke Sei Mangkei. Terus kita bangun pipa ke Duri. Itu nggak jauh,” jelasnya.
Seperti diketahui, Pertagas akan memasok gas sebesar 75 MMSCFD yang rencananya akan dialirkan melalui pipa transmisi gas open access Arun-Belawan yang dibangun oleh Pertagas. Gas dari pipa transmisi Arun-Belawan akan disambungkan dengan pipa distribusi sepanjang 175 kilometer yang menghubungkan pipa Arbel dengan KIM dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Dari jumlah 75 MMSCFD tersebut, sebanyak 40 MMSCFD akan digunakan untuk kebutuhan industri di KIM, sisanya sebesar 35 MMSCFD rencananya akan digunakan untuk pembangkit listrik Independent Power Producer (IPP) dengan kapasitas 140 MW untuk kawasan KIM 4-6 yang memiliki luas sekitar 310 Ha.(okezone.com)