Dukungan Moral untuk Penegak Syariat Islam
29 April 2014 - 20:10 WIB
Bisnis seks, narkoba, dan minuman keras ternyata marak pada saat perhatian banyak orang tertuju pada hasil-hasil tahapan pemilu legislatif 2014. Salah satunya adalah pencidukan banyak wanita muda di satu hotel berbintang pada tengah malam akhir pekan lalu di Banda Aceh. Di ruang karaoke yang m,enebar bau alkohol atau minuman keras, wanita itu berpakaian tak layak sebagai wanita yang berdomisili di provinsi bersyariat Islam ini.
Adalah Plh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal yang memimpin penggerebekan ke salah satu hotel berbintang dimaksud. Bresama anggota Satpol PP dan WH serta polisi tersebut, tim Illiza mengamankan 17 wanita dengan alasan pertama karena tak berpakaian sesuai syariat.
Kasatpol PP dan WH Banda Aceh, Ritasari Pujiastuti, wanita-wanita itu sebagain besar ditangkap dalam ruang karaoke di lantai lima hotel itu. Sebagian lain yang berusaha menghindar petugas, diciduk di luar ruang karaoke dan lobi hotel pada tengahy malam itu. “Perempuan umumnya tak memakai jilbab dan berpakaian kurang sopan.”
Selain itu, tim ini juga memboyong empat pria, dua di antara terkait dengan perdagangan ratusan botol minuman keras yang disita dari satu ruang di hotel itu. Kedua pria yang karyawan hotel itu merupakan petugas khusus menjual minuman keras kepada pelanggan.
Di antara wanita yang ditangkap itu, merupakan perempuann yang diduga sebagai germo “penyedia” wanita-wanita muda untuk lelaki hidung belang. Sebab, sebelumnya ia sudah pernah ditangkap dalam persoalan yang sama.
Sebelumnya, kalangan LSM, kelompok mahasiswa, santri dan lain-lain memang sedang menunjukkan sikap geramnya terhadap hotel-hotel yang diduga menyelanggarakan hiburan menjurus maksiat. Namun, isu ini tenggelam oleh gema kampanye pemilu 2014.
Nah, ketika perhatian banyak kalangan, khususnya para penegak hukum tertuju ke aktivitas pengamanan kampanye dan pemungutan suara, ternyata hal itu memberi kesempatan bagi tumbuh suburnya kegiatan maksiat. Yakni, penjualan minuman keras, bisnis seks, dan narkoba.
Dalam persoalan ini, pertama kita ingin menyalahkan pihak hotel yang menyelenggarakan karaoke hingga tengah malam bagi wanita-wanita yang tak berpakaian muslim. Kedua, kita juga bertanya siapa orang tua yang tega membiarkan anak-anak perempuannya menjadi jalang hingga tengah malam. Dan, yang ketiga kita ingin mengatakan kepada Ibu Illiza bahwa penegakan syariat Islam yang memang banyak tantangannya, membutuhkan konsisitensi sikap para penegaknya.
Kita juga ingin mengatakan, sebesar apapun tantangan yang dihadapi pemerintah dalam penegakan syariat Islam ini, sangat tidak bearti dibanding dukungan yang mengalir dari berbagai kalangan. Karenanya, pemerintah jangan pernah ragu sedikitpun dalam menegakkan syariat Islam ini.
Seorang ulama Aceh yang juga penceramah dalam satu kesempatan pernah menyatakan, “Pemerintah Provinsi Aceh tidak perlu takut untuk menegakkan syariat Islam karena banyak pihak yang akan mendukung. Dukungan pasti akan datang jika diterapkan secara sungguh-sungguh dan dibarengi dengan keteladan pemimpin.”
Ia ingatkan, “Tantangan yang dihadapi dalam penegakan syariat Islam secara kaffah harus dilawan dengan keuletan, ketabahan, dan kesabaran.” Nah?!
————————————————————–
Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.
Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666