Podcast » Cakrawala

PLN Harus Tertibkan Listrik Berstiker Parlok

3 November 2015 - 18:18 WIB

Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Jaya mempertanyakan stiker listrik gratis berlambang Partai Aceh (PA) yang terpasang pada sejumlah rumah penduduk di wilayah itu. Sebagaimana diberitakan Harian Serambi Indonesia, Minggu kemarin, Wakil Ketua DPRK Aceh Jaya, Teuku Asrizal memandang aneh mengapa stiker seperti itu diproduksi dan ditempel di rumah-rumah penduduk, persis di bawah meteran listrik gratis.
Lebih aneh lagi karena lambang partai berada di urutan pertama, disusul lambang Pemkab Aceh Jaya, baru lambang Perusahaan Listrik Negara (PLN). Seolah Partai Aceh lebih tinggi levelnya dibanding PLN sebagai badan usaha milik negara (BUMN) yang keberadaannya tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.
Hal lain yang mengganggu pandangan mata dari tampilan stiker itu adalah adanya klaim yang menyatakan, “Pendukung Partai Aceh Penerima Bantuan Rekening Listrik Gratis.” Seolah warga yang berhak mendapatkan listrik gratis di Aceh Jaya adalah mereka yang menjadi konstituen Partai Aceh saja. Yang tidak mendukung PA, semiskin apa pun, jangan pernah berharap mendapat fasilitas listrik gratis.
Klaim seperti ini tentunya akan mempolarisasi masyarakat ke kutub yang berseberangan sehingga rentan terpecah, dan secara sosiopolitik tindakan seperti ini tidak akan berkontribusi positif bagi pendewasaan politik rakyat.
Di sisi lain, mengumumkan kepada publik bahwa penerima bantuan listrik gratis itu adalah pendukung Partai Aceh, jelas melanggar asas “bebas dan rahasia” dalam konteks pemilihan umum. Kelak, Bawaslu atau Panwaslih bisa bertindak untuk melucuti stiker-stiker itu, terutama pada masa tenang pilkada atau pileg.
Tapi sebelum Bawaslu atau Panwaslih bertindak, seharusnya PLN Wilayah Aceh-lah yang berani maju ke depan dan proaktif melucuti stiker-stiker yang sarat kepentingan politik itu. Untuk ke depan, terutama menjelang Pilkada 2017, pihak PLN pun harus sangat jeli terhadap permainan politik ini, jangan sampai sebagai BUMN, PLN Aceh dicap tak netral, didompleng parlok, dan menjadi “sasaran tembak” partai di luar PA.
Di sisi lain, kita apresiasi pernyataan Ketua DPW PA Aceh Jaya, Safrian Toni yang mengatakan bahwa program listrik gratis untuk keluarga tidak mampu di Aceh Jaya merupakan program PA yang dijanjikan pada masa kampanye pemilu dulu. Ini hal yang baik, mengingat di tempat lain, katakanlah di tingkat provinsi, ada dua elite PA yang kini memimpin Aceh tapi banyak lupa merealisasi 21 janjinya semasa kampanye.
Tapi sebagai pihak yang memperbanyak stiker itu, Safrian Toni mestinya tahu bahwa tindakannya itu telah menyeret PLN bahkan Pemkab Aceh Jaya yang seharusnya netral, menjadi partisan dan terkesan tidak lagi independen karena berkolaborasi dengan partai politik.
Apalagi dalam kenyataannya, seperti dikatakan Wakil Ketua DPRK Aceh Jaya, Teuku Hasyimi Puteh, listrik gratis di Aceh Jaya merupakan dukungan dana dari APBK yang dianggarkan sejak 2014 lalu hingga tahun ini. Jadi, adanya bukan cuma karena atas dukungan PA. Oleh karenanya, kalau harus menempel lambang partai di stiker itu, maka lambang semua partai haruslah ikut diterakan, sebab anggaran untuk listrik gratis itu merupakan dana bersama dan disahkan bersama oleh fraksi-fraksi di DPRK Aceh Jaya.
Sekali lagi, PA atau partai apa pun hendaknya tidak mengeruk keuntungan sepihak dalam program listrik gratis ini. Juga jangan mengaburkan kontribusi sumber dananya. Berpolitiklah secara jujur dan santun. Jauhi tipu muslihat atau klaim sepihak, apalagi di Aceh yang dijuluki ‘Nanggroe Syariat’.

======================================================================================================

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 858 777