News Update » Aceh Timur » News Update

Din Minimi Dicari Hidup atau Mati

4 November 2015 - 16:57 WIB

SERAMBIFM.COM, IDI – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Aceh Timur, AKBP Hendri Budiman MH, menegaskan bahwa polisi tetap akan mengejar dan menangkap Din Minimi (DM) hidup atau mati.

Karena itu, hingga kemarin sore pihaknya masih terus melakukan penyisiran di seputar lokasi terjadinya kontak tembak antara tim gabungan Polres Aceh Timur dan Polres Aceh Utara dengan kelompok Din Minimi di Dusun Tualang Geudong, Gampong Pante Labu, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, Senin (2/11). Pinggiran hutan tempat larinya Din Minimi cs pun ikut ‘disisir’.

“Kita juga masih mendalami dan mengumpulkan informasi tentang keberadaan Din Minimi. Target kita, dia dan anggotanya akan kita tangkap hidup atau mati,” tegas Kapolres Aceh Timur, AKBP Hendri Budiman MH, kepada Serambi di ruang kerjanya, Selasa (3/11).

Semantara itu, Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, AKP Budi Nasuha Waruwu SH menambahkan, kelompok Din Minimi terdeteksi masih berada di kawasan hutan perbatasan antara Aceh Timur dengan Aceh Utara. “Kita masih terus mendalami keberadaan Din Minimi dan anggotanya, karena Din Minimi dan anggota merupakan target operasi yang harus ditangkap,” ucapnya.

Ia sebutkan, Zulkarnaini (25), warga Gampong Grong-Grong, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur yang Senin (2/11) lalu diamankan karena diduga anak buah (informan) Din Minimi, hingga kemarin masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Aceh Timur.

Sebelumnya, Din Minimi mengaku bahwa dia dan kelompoknyalah yang lebih dulu menyerang tim gabungan Polres Aceh Timur dan Polres Aceh Utara, di Dusun Tualang Geudong, Gampong Pante Labu, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, Senin sekitar pukul 09.00 WIB.

Alasannya menyerang duluan, karena polisi selalu mengejar-ngejar mereka. “Polisi hendaknya tidak lagi terus-menerus memburu kami. Tak usahlah cari masalah. Kalau polisi masih terus memburu, maka kami akan tunggu lagi, tetap melawan dan tetap bertahan hingga tuntutan keadilan bagi masyarakat miskin, eks kombatan GAM, janda, dan anak yatim korban konflik terealisasi,” ujarnya, Senin (2/11) malam. (c49)