News Update » Kutaraja » News Update

Pembunuhan Karyawan PDAM belum Terungkap

9 September 2015 - 16:40 WIB

SERAMBIFM.COM, BANDA ACEH – Tim penyidik Polres Aceh Besar hingga kini masih menyelidiki kasus pembunuhan Bulqiah Zainal al-Bukharimi (25), warga Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, yang ditemukan hangus terbakar di kawasan Cot Seubeudak, Gampong Manggra, Kecamatan Indrapuri, pada 31 Agustus sore lalu.

Belum terungkapnya kasus pembunuhan secara sadis itu karena masyarakat di kediamannnya dan di lokasi penemuan mayat seperti sepakat untuk tutup mulut. Sehingga pihak kepolisian sangat minim memperoleh informasi terkait kasus pembunuhan seperti layaknya dilakukan oleh kelompok terorganisir itu.

Kapolres Aceh Besar, AKBP Heru Novianto SIK melalui Kasat Reskrim AKP Machfud SH.MH yang ditanyai Serambi, Selasa (9/9) mengatakan, misteri kematian karyawan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh yang ditemukan tewas dibakar di Gampong Manggra, Indrapuri sepekan lalu itu belum terungkap. Diakui penyelidikan kasus itu masih terus dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sisi, termasuk mengenai utang-piutang yang diduga sejak awal.

Namun, masyarakat di desa kediaman korban dan di lokasi ditemukan mayat pria itu, melakukan aksi tutup mulut. “Padahal sedikit saja informasi yang diterima masyarakat sangat berguna untuk mengungkapkan kasus pembunuhan itu,” ujar AKP Machfud.

Seperti diberitakan sebelumnya, Senin (31/8) sore, sekitar pukul 15.30 WIB ditemukan sesosok mayat dalam kondisi terbakar sekujur tubuhnya oleh dua anak-anak yang ingin mengambil ternaknya di kawasan Cot Seubeudak, Gampong Manggra, Indrapuri. Belakangan, diketahui korban adalah Bulqiah Zainal al-Bukharimi warga Gampong Gani yang juga karyawan kontrak di PDAM Tirta Daroy, Banda Aceh.

Korban terakhir terlihat Minggu (30/8) malam berada di salah satu warung di desanya, Gampong Gani. Bulqiah meninggalkan warung itu buru-buru setelah menerima panggilan telepon.

Sementara itu, menyangkut dengan kasus tewasnya Syahrin (40), warga Krueng Blang, Kecamatan Kuta Cot Glie, yang dibacok oleh Rusdi (35), warga Gampong Keuraweung Krueng, pada Sabtu (5/9) malam lalu, hanya motif persoalan keluarga. Bahkan, menurut informasi, bahwa pelaku juga termasuk sebagai adik ipar dari korban.

“Setelah menyerahkan diri, pelaku langsung dibawa ke Jantho dan ditahan di Polres Aceh Besar,” ujar AKP Machfud SH. Penahanan pelaku di Mapolres hanya untuk pengamanan, karena pelaku diketahui banyak masalah dengan masyarakat lainnya.

Kasus pembacokan Syahrin itu terjadi di warung kopi Bang Is di desa tersebut. Sebelumnya antara korban dan pelaku berpapasan di jalan, sehingga diantara kedua pria telah lama punya dendam itu sempat perang mulut. Beberapa saat kemudian, pelaku melihat Syahrin berada dalam warkop Bang Is, lalu dihampiri Rusdi dan langsung membacok korban. Belum sempat dilerai wwarga, Syahrin terkapar bersimbah darah di dalam warung itu. Malam itu juga, korban dilarikan ke RS Satelit Indrapuri, namun korban menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam perjalanan.(mis)