Podcast » Cakrawala

Lebih Bijak Kalau tak ke Luar Negeri

2 September 2015 - 18:16 WIB

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Aceh, Zaini Djalil melarang kadernya yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Zaini menilai, perjalanan dinas ke sejumlah negara di Eropa dan Asia yang sudah diprogramkan komisi-komisi di DPRA, tidak membawa dampak apapun bagi Aceh secara langsung. “Dan, itu langkah yang tidak bijaksana. Sebab tidak berupaya melakukan penghematan anggaran dalam kondisi yang sulit seperti saat ini.”

Nasdem malihat, kondisi perekonomian nasional maupun daerah semakin sulit akibat krisis ekonomi global. Hal ini berdampak terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yang ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah, kenaikan harga barang, dan banyaknya gelombang pemutusan hubungan kerja di berbagai sektor usaha.

Sejatinya anggota dewan melakukan tugas-tugas penting dan prioritas. Seperti penyusunan anggaran pendapatan dan belanja Aceh (APBA) yang belum masuk dalam pembahasan di DPRA. “Termasuk penyusunan dan pembahasan qanun-qanun prioritas.”

Pertama, kita mengapresiasi sikap Nasdem, meski kecolongan karena seorang anggotanya sudah duluan berangkat ke Jepang. Dan, kedua, kita berharap pimpinan-pimpinan parpol lain juga dapat mengikuti langkah Nasdem dalam rangka memahami kondisi ekonomi yang sedang sulit serta menjaga hati rakyat.

Tak terhitung lagi berapa kali kita sudah memprotes kunjungan-kunjungan tim DPRA ke luar negeri. Tapi, setiap tahun pula rombongan-rombongan wakil rakyat berangkat ke luar negeri tanpa kita tahu manfaat apa yang mereka bawa dari sana untuk Aceh. Yang jelas, bermiliar-miliar rupiah anggaran daerah dihabiskan untuk kegiatan itu.

Makanya, hasil pengamatan bertahun-tahun menunjukkan studi banding rombongan Dewan ke luar negeri hanya menghambur-hamburkan anggaran. Kegiatan tersebut sama sekali tidak bermanfaat, apalagi dalam konteks penyusunan rancangan undang-undang. Walhasil, kegiatan itu hanya merupakan acara pelesiran.

Di sisi lain, menurut seorang pemerhati, yang paling menyinggung perasaan publik adalah kegiatan ini selalu dilaksanakan “sembunyi-sembunyi” dan selalu menimbulkan kejutan. Tidak jarang kunjungan tersebut luput dari pemberitaan media. Budaya sembunyi-sembunyi seperti inilah yang kadang menyakiti perasaan kita selaku masyarakat biasa. Kita jarang mendapat informasi yang detil dan terbuka mengenai rencana, agenda, biaya, daftar kontingen ke luar negeri tersebut.

Makanya, diingatkan, Dewan sebagai organisasi yang memiliki sistem anggaran yang baik dan ritme kerja yang relatif lebih teratur, tidak susah sebenarnya untuk membuat rencana kunjungan kerja di awal tahun kemudian dibuka ke publik. Wakil rakyat tidak perlu takut mendapatkan hujatan atau caci-maki, justru kesempatan ini dapat digunakan untuk menjalin dialog dan komunikasi dari masyarakat untuk pelan-pelan membangun kepercayaan publik. Selain itu Dewan juga harus menyediakan kesempatan terbuka bagi berbagai lapisan masyarakat untuk menyampaikan baik masukan maupun keberatan mengenai rencana kunjungan ke luar negeri itu.

—————————————————————-

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 858 777