News Update » Kutaraja » News Update

Warga Lambheue Tewas Dibunuh

12 July 2015 - 16:07 WIB

SERAMBIFM.COM, BANDA ACEH – Andri alias Adek (27), warga Lambheue Ketapang, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Jumat (10/7) malam, ditemukan tewas di sebuah kebun kosong di perbukitan Lubuk Buni, Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar. Andri diduga dibunuh. Saat ditemukan, jasadnya bersimbah darah dengan kondisi mengenaskan.

Kapolres Aceh Besar AKBP Heru Novianto SIK yang ikut turun ke lokasi penemuan mayat itu mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan seorang warga Lam Ara Tunong yang hendak membawa pulang ternaknya sekitar pukul 23.00 WIB. Warga tersebut melaporkan penemuan mayat itu ke perangkat gampong dan aparat kepolisian setempat.

“Korban baru dapat dievakuasi sekitar pukul 01.35 dini hari, setelah kami melewati medan yang terjal dan berjarak 1,5 kilometer dari permukiman penduduk. Kalau jarak dari Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, sekitar 3,5 kilo,” kata Heru kepada Serambi, kemarin.

Kasat Reskrim Polres Aceh Besar AKP Machfud SH MM, menambahkan, di wajah dan kepala korban terdapat bekas sabetan. Tangannya diikat ke belakang dengan tali nilon. “Kemungkinan besar, korban dieksekusi setelah tangannya diikat ke belakang. Dugaan sementara, pelakunya lebih dari satu orang,” kata Machfud saat ditemui di Kamar Jenazah RSUZA Banda Aceh.

Ia menjelaskan, awalnya korban sempat tidak dikenali, karena wajahnya berlumuran darah. Tapi, belakangan polisi menemukan data dari dompet korban. Ada foto pernikahannya serta satu lembar foto anak perempuannya.

“Saat ditemukan, korban mengenakan celana jeans warna abu-abu dan baju motif kotak-kotak. Kami juga mendapati pohon kuda-kuda berlumuran darah yang kami yakini digunakan untuk menghabisi korban. Saat melakukan evakuasi korban, kami ikut dibantu oleh anggota dari Polresta Banda Aceh,” ujar Machfud.

Kasat Reskrim Polres Aceh Besar mengataka pihaknya optimis mampu mengugkap dan menangkap pelaku pembunuhan tersebut, dalam beberapa minggu ke depan. Sejauh ini, sebutnya, polisi masih “mengorek” informasi dari keluarga dan teman-temannya dekat korban selama ini.

Sementara ayah korban, M Nazar, yang ditanyai Serambi, kemarin, mengatakan bahwa terakhir kali ia berkomunikasi dengan anaknya, Jumat (10/7) sekitar pukul 18.00 WIB. “Saya tidak ketemu langsung sama dia sore itu, tapi ibunya sempat. Hari itu, menurut istri saya, anak kami ini tidak seperti biasanya mengenakan sepatu. Biasanya kalau dia pakai sepatu, dia mau pergi ke Medan atau ke suatu tempat yang jauh. Tapi, hari itu, setelah tanya kabar anaknya, dia bilang mau keluar,” cerita M Nazar.

M Nazar menyebutkan, istri korban, sehari sebelum kejadian pulang ke kampungnya di Kecamatan Manggeng, Aceh Selatan, dengan membawa serta dua anak-anaknya yang masih kecil. Sementara seorang lagi anaknya, ditinggalkan bersamanya di Lambheue, dan dijaga neneknya (istri M Nazar), Salmiati. “Almarhum anak saya ini, yang paling bungsu dari empat bersaudara,” pungkas M Nazar.(mir)