News Update » News Update » Sabang

Warga Sabang Dikeroyok Anggota Satpol PP

7 June 2015 - 16:17 WIB

SERAMBIFM.COM, SABANG – Jalaluddin (53), warga Gampong Kuta Timu, Kecamatan Suka Karya, Sabang, melapor ke Polres Sabang karena dikeroyok sejumlah anggota Satpol PP, Sabtu (6/6) sekitar pukul 02.00 WIB, di kawasan Arena Sabang Fair. Akibat kejadian itu, korban yang juga wartawan media onlie dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sabang itu mengaku sering muntah-muntah dan pening.

Jalaluddin mengaku sudah melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Sabang, sekaligus menyerahkan hasil visum. Hal ini diakui Kasat Reskrim Polres Sabang, Ipda Agus Riwayanto Diputra SIK. Bahkan pihaknya juga sudah melakukan pengejaran terhadap para pelaku. “Kami akan memproses kasus tersebut,” kata Agus Riwayanto.

Jalaluddin yang ditemui Serambi, siang kemarin menceritakan, pengeroyokan itu terjadi saat dirinya hendak pulang. Ia yang memboncengi seorang pedagang tiba-tiba dipanggil anggota Satpol PP yang mendirikan Pokso di pinggir jalan, tak jauh dari Kantor BPKS. Awalnya ia tak berhenti karena mengira bukan dirinya yang dipanggil. Setelah mendengar namanya yang dipanggil, baru ia menghentikan laju motornya.

Ia terkejut karena begitu berhenti langsung dibentak-bentak dan dipukuli oleh Kasi Ops Satpol PP Sabang berinisial Ta, bersama tiga anggotanya. Melihat korban yang sudah sempoyongan, pedagang yang dibonceng Jalaluddin tadi merangkul dan melarikan korban. Sementara sepeda motor ditinggalkan di lokasi.

Dikatakannya, meski tidak ada yang luka dan memar, namun pukulan anggota Satpol PP secara bersama-sama yang mengenai bagian belakang kepala, telah mengakibatkan kesehatannya terganggu. Usai kejadian itu, kepalanya sering pening dan muntah-muntah. Ia mengaku selama ini tidak ada persoalan antara dirinya dengan Satpol PP, baik secara personel maupun dalam kapasitasnya sebagai wartawan.

Terkait masalah tersebut, Serambi belum berhasil memintai keterangan dari Kasatpol PP dan WH Kota Sabang, Hafwan Pasaribu, karena beberapa kali dihubungi ke dua nomor HP miliknya, tidak tersambung karena tidak aktif.

Sementara Wali Kota Sabang, Zulkifli H Adam yang sedang berada di luar daerah, mengakui sudah mendapat laporan tentang kejadian itu. Pihaknya menyatakan kasus tersebut tak bisa dibiarkan. “Meskipun berdamai, tapi oknum Satpol PP yang melakukan penganiayaan itu tetap kita tindak tegas,” katanya.(az)