News Update » Lhokseumawe » News Update

Pencarian ABK Hingga ke Perbatasan Malaysia

24 June 2015 - 16:33 WIB

SERAMBIFM.COM, LHOKSEUMAWE – Badan SAR Nasional (Basarnas) Aceh, kemarin memperluas pencarian terhadap tujuh Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Citra Indah yang masih hilang hingga ke perairan perbatasan Malaysia. Pencarian itu menggunakan KM Rencong milik Polisi Air Polda Aceh.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Aceh, Ibnu Haris Al Husein kepada Serambi, Selasa (23/6) mengatakan, pencarian terus diperluas karena berdasarkan perkiraan arus dan angin, ada kemungkinan korban hanyut ke arah perairan perbatasan Malaysia atau ke perairan Pidie Jaya dan Bireuen.

Selain itu, menurutnya, Basarnas juga mencari korban dari Pidie hingga ke Krueng Mane, Aceh Utara. Namun, fokusnya di perairan Bireuen khususnya di areal 424 mil persegi yang berjarak 40 mil dari garis pantai. Namun, hingga kemarin upaya tim tersebut belum membuahkan hasil.

Sedangkan SAR Aceh Utara tetap memantau di sepanjang garis pantai Aceh Utara dan memonitor nelayan yang melaut di atas 15 mil. Sebab, kemungkinan ada ditemukan lagi barang milik ABK.

Sementara dua ABK, Sabaruddin Manurung dan Feri Andika yang sebelumnya dirawat di Puskesmas Muara Batu kini sudah bersama keluarganya. Saat ini mereka masih berada di rumah Sufri, nelayan asal Tanoh Anoe, Muara Batu yang menyelamatkan mereka. “Mereka masih beristirahat di rumah Sufri. Perwakilan perusahaan pemilik kapal juga sudah tiba di sini,” ujar Keuchik Tanoh Anoe, Ismail.

Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag Aceh Utara, Anwar yang dikonfirmasi Serambi, sore kemarin, mengatakan, pihaknya sudah mengadakan survei pasar untuk melihat barang apa yang mungkin diekspor melalui Pelabuhan Krueng geukueh.

“Kami juga sudah mengadakan pelatihan kepada puluhan pengusaha di Aceh Utara tentang bagaimana cara memulai ekspor. Setelah pelatihan itu, beberapa pengusaha sudah mulai mengumpulkan barang seperti pinang dan kakao untuk diekspor,” ujarnya. Dikatakan, pengusaha juga sedang mencari kapal tongkang untuk mengekspor barang dari Aceh ke luar negeri. Sebab, bila menggunakan kapal tersebut biayanya lebih murah.

Rencananya, tambah Anwar, ekspor melalui Pelabuhan Krueng Geukueh akan dimulai setelah Lebaran nanti. Ia berharap semua pihak untuk saling berkoordinasi, sehingga aktivitas di Pelabuhan Krueng Geukueh tak terhenti lagi. “Jika ada masalah, silakan sampaikan ke kami, kita akan berupaya memfasilitasi dan menyelesaikannya. Sehingga ke depan aktivitas ekspor impor di pelebuhan itu tetap lancar,” pungkas Anwar.(mr/jf)