News Update » Kutaraja » News Update

Martunis Kembali Diundang ke Portugal

28 June 2015 - 15:45 WIB

SERAMBIFM.COM, BANDA ACEH – Kisah anak Aceh, Martunis yang selamat dari amukan tsunami pada 26 Desember 2004 kembali berlanjut. Setelah bertemu dengan megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo sebanyak tiga kali, kini berpeluang berjumpa untuk keempat kalinya. Kini remaja kelahiran Banda Aceh, 10 Oktober 1997 atau berusia 18 tahun kembali di undang ke Portugal.

Kepastian kembali remaja yang berdomisili di Desa Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, ini diungkapkan Martunis dan pendampingnya, Munawardi Ismail kepada Serambi, kemarin.

Ia bertolak ke Jakarta melalui bandara internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Minggu (28/6) pagi. Kemudian sorenya terbang ke Malaysia, transit di Amsterdam, Belanda, dan menuju ke Lisbon, Portugal. “Saya mendampingi Martunis hingga ke Jakarta saja. Selanjutnya Martunis sendirian dari Jakarta, Malaysia, Belanda dan Portugal,” ujar Munawardi.

Martunis, kata Munawardi, diundang oleh sebuah akademi sepakbola di Portugas. Tiket keberangkatan dari Aceh menuju ke salah satu negara di Eropa itu ditanggung pihak di Portugal. Proses keberangkatan untuk kedua kalinya Martunis untuk menuju ke Portugal ini telah berlangsung sejak Februari lalu.

Tapi anak dari pasangan Sarbini dan almarhumah Salwa yang direncanakan berangkat pada Maret lalu batal, karena belum cukup umur 18 tahun. Kini umur Martunis sudah mencapai 18 tahun sejak tanggal 2 Mei 2015. “Kita belum tahu apa saja agenda Martunis di Portugal. Tapi di tiket disebutkan visa belajar dengan waktu pulang pada November mendatang,” ujarnya.

Menurut Martunis, ini merupakan untuk kedua kali dirinya menuju ke Portugal. Sebelumnya dia bersama ayahnya diundang ke Portugal lima bulan setelah tsunami. Kala itu ia yang masih berusia tujuh tahun lebih bertemu sejumlah pemain Portugal semisal Luis Figo, Rui Costa, Ronaldo, Nuno Gomes dan lainnya. Juga bertemu Pelatih Portugal saat itu, Luiz Felipe Scolari, dan Ketua Federasi Sepak Bola Portugas, Gilberto Madail. Ia mengaku senang menginjakkan kaki lagi di negara yang dulu bernama Portugis. “Terima kasih kepada Kedubes Portugal di Jakarta yang ikut membantu,” ujarnya.

Martunis mengaku masih kangen ingin bertemu lagi dengan idolanya asal Portugal, Cristiano Ronaldo dan berbagai pihak lainnya. Sebelumnya ia telah bertemu tiga kali dengan pemain berjuluk CR7 pada Mei 2005 di Portugal, Juni 2005 ketika Ronaldo ke Aceh, dan Juni 2013 di Bali. Peluang bertemunya Martunis dengan Ronaldo sangat besar mengingat mantan pemain Manchester United tersebut sedang jeda dari kompetisi. Di sisi lain Martunis ingin berlatih sepakbola bila diberi kesempatan di Portugal. “Saya punya cita-cita ingin menjadi pemain sepakbola nasional,” ujarnya.

Martunis diingatkan agar bekerja keras. Karena kesuksesan tak datang tiba-tiba. Dia harus fokus dengan cita-citanya di sepakbola, menjaga nama dan jati diri orang Aceh dan Indonesia. Ia harus mencontoh filosofi hidup Ronaldo yang bekerja keras untuk mencapai kesuksesannya. Kini hasil kerja keras itu sudah bisa dinikmati Ronaldo. “Kesempatan langka ini harus dimanfaatkan untuk mencapai kseuksesan,” pesannya.

Awal mula kisah Martunis dimulai setelah bertahan hidup 19 hari usai tsunami hingga ditemukan warga pada 15 Januari 2005. Ia diserahkan kepada kru televisi Inggris yang kebetulan meliput di wilayah itu. Saat itu, Martunis memakai seragam timnas Portugal bernomor punggung 10 milik Rui Costa. Ia bertahan di atas pohon mangrove dengan kostum tersebut. Dalam sekejap, gambar dan kisah Martunis yang masih mengenakan kaus timnas Portugal beredar luas di sejumlah stasiun televisi Eropa dan terkenal di Benua Biru itu.

Dinilah nasibnya berubah hingga diundang Federasi Sepak Bola Portugal pada Juni 2005. Ia pun bertemu Cristiano Ronaldo dan selanjutnya bertemu sejumlah bintang lapangan hingga selebritis terkenal. Tapi kisah indahnya tetap membuat Martunis tak bisa bertemu lagi dengan ibunya Salwa, kakanya Nurul Ala (12) dan adiknya Annisa yang baru berumur dua tahun saat hilang usai mobil pikap yang ditumpanginya digulung dasyatnya tsunami.(adi)