News Update » Aceh Utara » News Update

Kelangkaan Elpiji belum Teratasi

17 June 2015 - 16:14 WIB

SERAMBIFM.COM, LHOKSUKON – Kelangkaan elpiji 3 kilogram (Kg) di Aceh Utara hingga kini belum teratasi. Buktinya, dalam dua hari terakhir warga sejumlah kecamatan di kabupaten itu kembali mengeluh akibat sulit mendapatkan elpiji bersubsidi tersebut. Padahal, hal serupa baru saja terjadi pada awal Juni lalu.

“Saya tadi pagi mencari elpiji tiga kilogram ke sejumlah pengecer dan pangkalan resmi di Matangkuli dan Blang Jruen, tapi tak ada gasnya. Kalaupun ada, menurut warga, harganya bisa mencapai Rp 30 ribu per tabung,” ujar T Hasansyah, warga Keude Matangkuli kepada Serambi, Selasa (16/6).

Mansurdi, pedagang di Keude Alue Papeun, Kecamatan Nisam Antara, kemarin, juga mengatakan di wilayahnya sudah dua minggu elpiji 3 Kg tak masuk ke pangkalan di kawasan Seumirah, kecamatan setempat. Sehingga, pengecer dan warga harus mencari elpiji ke kecamatan lain. “Kalau pun ada, harganya bisa mencapai Rp 25 ribu per tabung,” ujarnya.

Penjelasan hampir sama juga disampaikan Fadil, warga Keude Krueng, Kecamatan Kuta Makmur. Menurutnya, walau di Keude Krueng dan Beureghang banyak pengecer elpiji 3 Kg, tapi hal itu tidak menjamin ketersediaan gas tersebut selalu mencukupi dan harganya bervariasi antara Rp 20 ribu-Rp 25 ribu. “Saat elpiji sampai ke pengecer langsung diserbu pembeli, sehingga ada warga yang tak kedapatan. Padahal, semua warga sangat membutuhkan gas itu,” ujarnya.

Demikian juga di Sawang. Jika elpiji tersedia di pengecer, dalam sekejab langsung diburu pembeli. “Sehingga banyak warga yang tidak kedapatan,” ujar Jakfar, warga Sawang. Karena itu, warga berharap Pertamina dan Pemkab setempat segera mencari solusi untuk masalah itu dan memastikan penyebab kelangkaan elpiji tersebut.(jf/mr)