News Update » Aceh Utara » News Update

Empat Pria Teror Dinas Bina Marga

17 May 2015 - 15:48 WIB

SERAMBIFM.COM, LHOKSUKON – Dinas Bina Marga Aceh Utara, Jumat (15/5), sekitar pukul 10.30 WIB, diteror sekelompok pria. Mereka membuat onar dengan menendangi meja kantor, merusak pintu, serta mengancam pegawai di dinas tersebut.

Menurut Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan Jalan, Azhari, sekelompok pria yang berjumlah empat orang tersebut datang menemui dirinya, meminta agar dimenangkan dalam tender proyek pengerasan jalan di Desa Deng Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, yang bersumber dana dari APBK 2015.

Karena merasa itu bukan kapasitasnya, Azhari lantas menjelaskan kalau dirinya tidak bisa membantu. “Itu bukan kapasitas saya, karena yang menentukan pemenang adalah Unit Layanan Pengadaan (ULP), jadi saya tak bisa membantunya. Tapi mereka tetap ngotot minta dimenangkan,” kata Azhari kepada Serambi, Sabtu (15/5).

Tak lama, keempat pria tersebut keluar. Namun salah seorang di antaranya sempat menendang meja sehingga membuat sejumlah PNS yang berada di ruangan tersebut ketakutan. Tak cukup sampai di situ, setiba di halaman kantor, salah satu pria berbalik arah menuju kantor dan menendang kaca pintu hingga pecah. Pria tersebut kemudian masuk ke dalam, dan mengancam Azhari. “Saya diancam akan dipukul jika saya masuk ke kantor. Setelah itu mereka bergegas meninggalkan kantor,” katanya.

Terhadap kejadian tidak menyenangkan tersebut, Azhari berencana melaporkan ke polisi pada Senin (18/5) besok. Tetapi tak lama kemudian, polisi tiba di lokasi.

Sementara itu secara terpisah, Kepala Dinas Bina Marga Aceh Utara, Risawan Bentara, meminta kepada pimpinan keempat pria tersebut agar membina anggotanya, agar tidak menghambat proses pembangunan.

“Jika kejadian serupa terus terjadi, saya akan mengundurkan diri sebagai kepada dinas, karena sebelumnya kita juga sudah memberikan proyek penunjuk langsung (PL) kepada mereka,” pungkas Risawan Bentara.

Sementara itu, Kapolres Aceh Utara AKBP Achmadi melalui Kasat Reskrim AKP Mahliadi saat dikonfirmasi Serambi mengaku sampai sampai sore kemarin belum menerima laporan mengenai kasus tersebut. “Namun petugas telah mengetahuinya dan sudah turun ke lokasi untuk menyelidikinya,” ujar Mahliadi.(jf)