Podcast » Cakrawala

Sebuah Pelajaran dari Musibah Bank Aceh

24 April 2015 - 22:08 WIB

Musibah tak terduga berupa amuk api, menghanguskan Kantor Pusat Operasional (KPO) Bank Aceh di Jalan Tgk Daud Beureueh, Banda Aceh, Rabu (22/4) pagi. Hampir seluruh bagian gedung berkonstruksi tiga lantai itu, termasuk dokumen dan mobiler hangus dalam durasi amuk sekitar tiga jam, mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.

Musibah dengan kerugian belasan miliar rupiah itu juga merenggut satu nyawa, yaitu seorang petugas IT Bank Aceh, Yudesri (32). Korban yang meninggalkan seorang istri yang tengah mengandung itu, pada malam nahas tersebut bertugas pada shift malam. Ternyata itulah shift terakhir buat pemuda Yudesri yang dikenal luwes dan santun di kalangan rekan sekerjanya.

Sejauh ini memang belum ada kepastian penyebab musibah amuk si jago merah tersebut. Seperti dikatakan Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi, polisi telah menurunkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Medan untuk memastikan penyebab Bank Aceh dilumat api.

Sebagai sebuah badan usaha yang memiliki keterkaitan dengan banyak pihak, dari segala strata serta status sosial, terutama para nasabah, kebakaran Bank Aceh sontak menghadirkan beragam kekhawatiran. Baik itu kalangan perorangan, kelompok, atau bahkan instansi pemerintah sekalipun. Apalagi dikaitkan dengan situasi tanggung bulan, ketika nasabah butuh fresh money.

Kita memberi apresiasi kepada jajaran manajemen Bank Aceh, mulai dari Direksi, Komisaris hingga Gubernur Aceh selaku main owner bergerak cepat mengatasi kebimbangan dan kekhawatiran itu. Hal yang sama dilakukan oleh pihak Bank Indonesia, yang memberikan garansi jika dana nanasab, surat berharga dan dokumen yang dititipkan ke Bank Aceh, tidak perlu dikhawatirkan.

Catatan harian ini membuktikan, hanya setengah jam setelah api berhasil dipadamkan, Humas Corporate Bank Aceh, Amal Hasan SE yang berbicara atas nama manajemen memberi kepastian kepada seluruh nasabah dan relasi Bank Aceh melalui saluran radio Serambi FM, bahwa nasabah dan relasi tak perlu panik. Bank Aceh memastikan dana dan aset nasabah serta relasi dalam kondisi aman.

Saat bara dan sisa api masih menyala di Kantor Pusat Operasional (KPO) Jalan Tgk Daud Beureueh yang telah menjadi puing, pihak manajemen Bank Aceh bergerak cepat memastikan operasional rutin Bank Aceh berjalan sebagaimana mestinya. Dengan kata lain, amuk api itu tak menghentikan operasional Bank Aceh, baik di kantor pusat maupun seluruh cabang, capem serta kantor kas.

Gerak cepat itulah membuat nasabah langsung tenang, hingga tidak memantik polemik atau beragan tanggapan. Langkah taktis secara profesional dan proporsional yang dilakukan oleh manajemen Bank Aceh pantas untuk ditiru oleh pihak manapun. Musiobah tidak justru membuat kepanikan di kalangan klien atau nasabah, atau bahkan kadang menular hingga ke nasabah.

Kita berharap agar pihak penyidik bisa memastikan muasal amuk api itu, hingga menjadi pelajaran bagi semua pihak di masa mendatang. Amuk api tersebut juga menjadi pelajaran tentang sistem pengamanan gedung vital yang lebih solid, termasuk dari sisi personil yang mumpuni. Spesial kepada Almarhum Yudesri kita doakan semoga arwahnya diterima di sisi Allah, serta keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan ini. Amiiin!!

—————————————————————-

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 858 777