News Update » Kutaraja » News Update

Gubernur Minta Warga NU Berantas Aliran Sesat

19 April 2015 - 15:12 WIB

SERAMBIFM.COM, BANDA ACEH – Gubernur Aceh Zaini Abdullah meminta warga Nahdhiyin untuk membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah kemasyarakatan yang saat ini terjadi di Aceh. Masalah tersebut antara lain terkait aliran sesat, narkoba, termasuk ISIS yang sedang mengancam dunia Islam.

Hal itu disampaikan Gubernur Zaini saat menyampaikan sambutan pada acara Konferensi Wilayah (Konferwil) XIII Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Aceh di Asrama Haji Banda Aceh, Jumat (17/4) malam. Dia berharap, NU dapat membantu pemerintah dalam menghalau berbagai persoalan itu.

NU merupakan satu organisasi keagamaan yang banyak memberikan sumbangsih besar dalam perkembangan Islam di Nusantara, kemerdekaan, hingga perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kita perlu membetengi diri ISIS sejak dini, dan perlu saya tegaskan bahwa ISIS tidak ada tempat di Aceh,” katanya.

Selain itu, Gubernur Zaini juga menyampaikan bahwa persoalan yang sangat mengkhawatirkan masyarakat saat ini adalah munculnya aliran sesat. Fenomena ini harus menjadi perhatian serius semua pihak. Itu sebabnya, dia meminta NU bisa membetengi keimanan umat dengan melakukan berbagai kegiatan keagamaan.

Sebagai ormas Islam ahlussunnah wal jamaah, kata Zaini, NU memiliki tanggung jawab moral bersama dengan pemerintah dalam menghadapi berbagai perubahan. “Saya berharap kiranya para ulama NU dan para nahdiyin berkenan meningkatkan kontribusinya dalam mengatasi berbagai masalah yang kita hadapi. Sehingga Aceh bisa menjalankan syariat Islam secara kaffah,” ujarnya.

Persoalan lain, tambahnya, terkait narkoba yang kini sudah masuk tingkatan darurat di Indoneisa. Bahkan di Aceh sendiri, kasus penyalahgunaan narkoba terus meningkat hingga merambah ke pelosok gampong. Itu sebabnya, Zaini berharap NU bersama pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi dan memberantas peredaran narkoba.

Acara itu sendiri dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Prof Dr Said Aqil Siradj. Selain Gubernur Zaini Abdullah, hadir pula Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, dan sejumlah pejabat serta undangan lainnya dari warga NU.(mz)