News Update » Kutaraja » News Update

Angka Kematian Bayi Meningkat di Aceh

22 April 2015 - 16:36 WIB

SERAMBIFM.COM, BANDA ACEH – Angka kematian bayi setelah melahirkan menunjukkan tren peningkatan di Aceh. Tahun 2013 tercatat ada 808 balita yang meninggal. Tahun 2014 jumlahnya naik menjadi 831 balita, atau meningkat sebesar 3,4 persen. Untuk menekan angka kematian tersebut, Gubernur menginstruksikan Dinas Kesehatan Aceh agar membuat program khusus.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr M Yani, kepada Serambi, Selasa (21/3), di rumah pribadinya, Kompleks Perumahan RSUZA (Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin) Banda Aceh. Turut mendampinginya Kepala Biro Humas Sekretariat Daerah (Setda) Aceh, Ali Al Fatah.

Yani mengungkapkan, dalam amanahnya Gubernur meminta Dinas Kesehatan Aceh dan kabupaten/kota agar lebih peka terhadap kasus kematian bayi di Aceh yang cenderung meningkat. “Gubernur meminta dinas kesehatan membuat program khusus untuk mengatasi pertambahan kematian bayi setelah persalinan tersebut,” katanya.

Sampai saat ini, dia sebutkan, baru enam kabupaten/kota yang memiliki persentase kematian bayi yang rendah, yaitu, Sabang (5 orang), Subulussalam (8 orang), Lhokseumawe (14 orang), Gayo Lues (15 orang), Aceh jaya (16 orang), dan Aceh Tenggara (17 orang).

Sedangkan untuk masalah kasus gizi buruk, kasus paling banyak terjadi di Kabupaten Aceh Besar (57 kasus), disusul Pidie (47 kasus), dan Aceh Timur (28 kasus). Sementara kasus paling sedikit terjadi di Sabang, yakni hanya 1 kasus, dan Banda Aceh 3 kasus.

Terkait dengan pengurangan angka kematian bayi dan gizi buruk, menurut Yani, harus dilakukan secara konprehensif oleh seluruh dinas teknis terkait, tidak hanya Dinas Kesehatan, tetapi juga Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Badan Pemberdayaan Masyarakat, dan dinas lainnya.(her)