News Update » Aceh Tengah » News Update

Korban Gempa Ketol Segera Dibantu

8 March 2015 - 15:18 WIB

SERAMBIFM.COM, TAKENGON – Kawasan terparah gempa Gayo pada 2 Juli 2014 yang sebagian belum mendapat bantuan rumah akan segera dibantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat. Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasaruddin MM melakukan pertemuan dengan Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Ir Harmensyah, Dipl SE MM di Jakarta pada Jumat (6/3).

Dalam pertemuan itu, pihak BNPB berjanji akan menyalurkan sisa dana rumah bantuan gempa Gayo dan Nasaruddin mengatakan BNPB akan memprogramkan sisa dana itu di tahun anggaran 2015. Menurut Nasaruddin, pertemuan itu bukan hanya membahas korban gempa 2 Juli 2013 di Aceh Tengah, melainkan juga beberapa daerah lain yang tertimpa bencana seperti Manado.

Sebelumnya Pemkab Aceh Tengah telah menyurati BNPB terkait belum terakomodirnya dana rehab korban gempa sebesar Rp. 29.654.000.000 (Rp 29 miliar lebih), melalui surat itu, BNPB memasukkan dalam mata anggaran 2015. Menurut Nasaruddin, BNPB sempat menyampaikan kendala-kendala dalam memperjuangkan sisa dana ini, apalagi pembahasan APBN tergolong alot.

“Kunjungan kita ke Jakarta khusus membicarakan perkembangan realisasi dana bantuan rumah untuk korban gempa yang belum disalurkan,” jelas Nasaruddin.

Dia menyatakan sisa dana itu menjadi tanggung j awab pusat sesuai janji presiden SBY saat berkunjung ke Takengon. “Hingga sekarang masih ada sisa 275 unit rumah rusak berat dan 738 rumah rusak sedang,” katanya. Hasil pertemuan ini juga menjawab harapan ratusan masyarakat korban gempa di Kecamatan Ketol yang selama ini belum memperoleh bantuan rumah.

Seperti dilansir sebelumnya, sekitar 200 warga dari empat desa di Kecamatan Ketol, kawasan terparah diguncang gempa 2 Juli 2012, Selasa (17/2/2015) pagi berdemonstrasi ke gedung DPRK di Takengon, Aceh Tengah. Mereka menuntut bantuan rumah segera direalisasikan.

Demo berlangsung saat anggota dewan sedang menggelar Sidang Paripurna Istimewa dalam rangka HUT ke-438 Kota Takengon. Warga yang tergabung dalam sembilan Kelompok Masyarakat (Pokmas) ini berasal dari Genting Bulen, Jaluk Timur, Belang Mancung Barat, dan Buter Dalam, sehingga puluhan personel polisi dan petugas Satpol PP ikut mengamankan lokasi.

Sidang yang telah dijadwalkan sebelumnya tetap berlanjut hingga selesai sekira pukul 11.00 WIB. Setelah itu delapan perwakilan pendemo dipersilakan masuk ke ruang sidang dan disambut oleh Muspida Aceh Tengah antara lain Bupati Ir H Nasaruddin MM, Wakil Bupati Drs Kharul Asmara, Ketua DPRK Muchsin Hasan, Kapolres AKBP Dodo Rahmawan, dan Dandim O106, Kapten Lalu Habiburahim.

Seorang ibu rumah tangga bernama Nurmala dan Fatmawati dari Genting Bulen menangis histeris saat menyampaikan kondisi mereka yang saat ini masih tinggal di rumah darurat. Dikatakan, sebanyak 153 rumah belum dibangun yakni di Genting Bulen 62 rusak berat, Belang Mancung 14 rusak berat, dan 19 rusak sedang, Jaluk Timur 8 rusak berat dan 22 rusak sedang serta Buter 10 rusak sedang. “Kami sudah lelah menyampaikan hal ini dan malu,” ujar Nurmala sambil menangis di depan para pemimpin Aceh Tengah.(gun)