News Update » Kutaraja » News Update

Drainase Ie Masen Segera Dibangun

1 February 2015 - 15:53 WIB

SERAMBIFM.COM, BANDA ACEH – Saluran atau drainase induk dari jembatan Ceurih sampai komplek Perumahan DPRA yang membatasi Ie Masen Ulee Kareng (Imuk)) dengan desa di Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar akan segera dibangun dalam waktu dekat ini. Dana bersumber dari APBN 2015 yang mencapai Rp 9,5 miliar.

Kepala Desa Ie Masen Ulee Kareng, Jamaluddin, Sabtu (31/1) menjelaskan pembangunan saluran induk telah diusulkan sejak 2010 lalu. Dia menyatakan berdasarkan tabel rencana pelaksanaan program 2015 untuk Desa Ie Masen Ulee Kareng, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, anggaran pembangunan drainase induk telah diplotkan.

“Pembangunan drainase induk yang telah diusulkan sejak tahun 2010 lalu, akhirnya akan segera terwujud pada tahun ini, ujarnya. Dia mengungkapkan, wilayahnya kerap diterjang banjir saat musim hujan, terutama warga yang tinggal di pinggiran saluran yang tidak berfungsi dengan baik lagi.

Jamaluddin menjelaskan saluran induk sepanjang 2,5 km, mulai dari jembatan Ceurih sampai perbatasan Perumahan DPRA akan memiliki lebar 3 meter. Dia berharap, pembangunan dapat segera dimulai, sehingga rampung tepat waktu dan warga juga akan merasakan manfaatnya.

Dia mengungkapkan sejumlah warga yang rumahnya menjadi langganan banjir menyampaikan kegembiraannya atas rencana pembangunan sungai kecil tersebut. “Sebagai salah satu kota satelit yang sedang berkembang pesat saat ini, pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan drainase harus menjadi perhatian pemerintah,” harapnya.

Jamaluddin menambahkan pembangunan untuk saluran desa juga diplotkan sebesar Rp 100 juta. Demikian juga untuk pembangunan MCK, peningkatan jalan yang masih berpasir dan batu menjadi aspal beton, termasuk ruang perpustakaan dan perluasan kantor keuchik.

Disebutkan, desanya juga mendapat dana untuk pelatihan membuat kue, pendidikan dan pelatihan dari Dinsosnaker, serta pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan. Dia menjelaskan total dana untuk desanya, baik untuk pelatihan maupun pembangunan infrastruktur mencapai Rp 10,4 miliar lebih.

Dia mengakui anggaran tahun ini meningkat tajam dibandingkan 2014 yang hanya Rp 203,2 juta. Bahkan, jika dibandingkan dengan anggaran 2015 tanpa drainase, maka desa yang berada di tengah-tengah Kota Ulee Kareng ini juga lebih tinggi dibandingkan 2014 yakni hampir Rp 1 miliar atau sekitar Rp 918 juta lebih.

Selain itu, anggota dewan pakar PPP Kota Banda Aceh ini menyatakan dalam era keterbukaan informasi saat ini, masyarakat harus mengetahui setiap program yang akan dijalankan pemerintah, termasuk ujung tombak pemerintah, pemerintahan desa. “Dalam era keterbukaan informasi saat ini, setiap warga berhak mengetahui program apa saja yang akan dilaksanakan di desanya,” tandasnya.(muh)