News Update » Bireuen » News Update

Terendam, Ratusan Hektare Padi Mati

21 January 2015 - 16:33 WIB

SERAMBIFM.COM, BIREUEN – Ratusan hektare (Ha) tanaman padi di tujuh desa kawasan Paya Geurugoh, Kecamatan Gandapura, Bireuen mati akibat terendam banjir hampir dua bulan. Hingga kini, petani belum bisa menyemai benih baru karena genangannya mencapai satu meter lebih. Kondisi itu terjadi akibta saluran pembuang utama di kawasan tersebut dangkal, sempit, dan tertutup lumpur.

Amatan Serambi, genangan di kawasan itu sudah menyerupai danau laut. Padi yang ditanam pada November lalu tidak terlihat sama sekali. Pematang sawah juga tidak terlihat sama sekali akibat saluran pembuang tertutup lumpur. Sawah yang luasnya mencapai 750 hektare lebih itu ditanami padi oleh warga Desa Tanjung Raya, Tanjung Mesjid, Mon Jeureujak, Paloh Me, Blang Kubu, Pulo Gisa dan Cot Rambat.

Keuchik Tanjong Mesjid, M Jafar kepada Serambi, Selasa (20/1) mengatakan, genangan yang mulai terjadi akhir November 2014 terus meninggi karena hujan deras terus mengguyur kawasan itu pada Desember lalu. “Mau menabur benih saja belum bisa karena semua sawah masih tergenang, sedangkan tanaman padi di daerah lain sudah mulai mengisi bulirnya,” ujar Jafar.

Ia berharap perhatian serius dari Pemkab Bireuen untuk membangun saluran yang memadai di kawasan itu, sehingga saat musim hujan sawah tidak lagi lama tergenang. “Kalau tergenang satu hari atau satu minggu, sawah masih bisa ditanami kembali. Namun, genangan yang terjadi di Paya Geurugoh sudah berlangsung hampir dua bulan, sehingga petani harus bersabar sampai genangan menyusut,” ungkapnya.

Kadis Pengairan, Pertambangan dan Energi Bireuen, Ismunandar, kemarin mengatakan, perbaikan saluran pembuang di kawasan itu dilanjutkan lagi tahun ini, namun belum bisa dipastikan berapa panjangnya. Dikatakan, saluran utama di kawasan itu sebagian memang sudah dangkal, sehingga perlu dinormalisasikan kembali sehingga genangan cepat menyusut.(yus)