News Update » Kutaraja » News Update

Rumah Warga Geuce Iniem Dimolotov

14 December 2014 - 16:08 WIB

SERAMBIFM.COM, BANDA ACEH – Rumah keluarga T Zul Mulki Adami (65), di Jalan Fatahillah I, Gampong Geuceu Iniem, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh, Jumat (12/12) tengah malam, dilempari bom molotov. Meski tak ada korban jiwa, pelemparan bom molotov itu cukup mengagetkan pemilik rumah dan keluarganya yang sedang bersiap-siap untuk tidur.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Zulkifli SSTMK SH, melalui Kapolsek Banda Raya AKP Irwan SSos, menyebutkan pelemparan bom molotov itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Saat kejadian itu, T Zul Mulki yang merupakan pensiunan PNS Dinas PU sedang bersama istrinya Irfah (55), dan seorang anak mereka, Dedi (30).

“Ketika bom molotov itu dilempar oleh pelaku ke arah dinding rumah di dekat pintu, Ibu Irfah yang pertama kali mendengar ada suara pecahan kaca jatuh di luar rumahnya. Karena curiga, ia mencoba memastikannya dan begitu dilihat ternyata api sudah menyambar bagian dinding rumahnya,” kata Irwan yang dihubungi Serambi, Sabtu (13/12).

Melihat kondisi tersebut Irfah langsung berteriak sehingga suami dan anaknya bangun lagi. “Api yang sudah membesar dan mulai mengenai dinding lantai dua rumah itu berhasil dipadamkan oleh anak korban bernama Dedi. Kebetulan tidak jauh dari teras rumah itu juga terdapat kran air, sehingga api cepat bisa dipadamkan,” ungkap Irwan.

Ia mengatakan, pengungkapan kasusnya sedang diselidiki yang dibantu Polresta Banda Aceh. Tim Identifikasi Polresta sudah melakukan olah TKP. “Dari lokasi kejadian, kita menemukan pecahan botol bekas minyak bensin dan sehelai kain yang digunakan untuk melakukan aksi pelemparan molotov tersebut,” kata Kapolsek Banda Raya itu.

Ditanyai motif pelemparan molotov ke rumah pensiunan PNS Dinas PU itu, Irwan menjelaskan, berdasarkan fakta dan keterangan yang diperoleh petugas, kejadian itu diduga ada kaitannya dengan utang piutang antara seorang anak T Zul Mulki berinisial TDZ (33) dengan sejumlah warga. TDZ adalah PNS di Kantor Dinas Cipta Karya Aceh.

Menurut Irwan, selama ini ada orang yang mondar-mandir menaih utang pada TDZ, bahkan menunggu sampai berjam-jam di rumah orangtuanya itu. Bahkan, pada 12 November 2014, keluarga korban pernah meminta bantuan pengamanan pada pihaknya, karena saat itu rumah mereka didatangi banyak warga yang menagih utang.

Informasi lain yang diperoleh Serambi, sehari sebelum pelemparan bom molotov itu, tepatnya Kamis (11/12) sekitar pukul 19.00 WIB, dua laki-laki datang ke rumah T Zul Mulki. Saat itu, kedua laki-laki tersebut disambut oleh istri korban, Irfah. Kedua laki-laki tersebut menanyakan apakah TDZ ada di rumah atau tidak.

Karena TDZ tidak ada di rumah dan memang tidak tinggal lagi di rumah orang tuanya itu, Ibu Irfah menjawab tidak ada. Lalu kedua orang itu menitipkan bensin dalam kantong plastik dan meminta ibu Irfah menyerahkannya kepada anaknya.

“Setelah menyerahkan bensin, kedua orang itu meminta Ibu Irfah menyampaikan pesan pada anaknya, jika tidak melunasi utang maka besok mereka akan mengantar bensin lebih banyak lagi. Sejauh ini, identitas kedua laki-laki tersebut belum diketahui,” demikian Irwan mengutip keterangan keluarga korban.(mir)