News Update » Kutaraja » News Update

Pemerintah Aceh Harus Jaga Pasokan Barang

19 November 2014 - 16:11 WIB

SERAMBIFM.COM, BANDA ACEH – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Aceh mengharapkan Pemerintah Aceh mencermati dampak dari kenaikan harga BBM, yaitu daya beli masyarakat. Selain itu

pemerintah juga harus tetap mampu menjaga stabilitas pasokan kebutuhan pangan masyarakat.

“Konkretnya sekarang adalah pemerintah harus bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok, juga harus ada stabilitas pasokan. Dan yang paling menentukan juga distribusinya,” kata Ketua TPID Aceh, Zulfan Nukman kepada Serambi, Selasa (18/11).

Sehingga menurutnya, dengan tetap lancarnya distribusi bahan makanan (pangan), kemungkinan adanya beberapa pihak seperti spekulan yang memanfaatkan momentum kenaikan harga BBM untuk keuntungannya sendiri dapat diminimalisir.

Zulfan juga mengatakan, kenaikan harga BBM tentunya akan mengakibatkan tambahan biaya hidup masyarakat, dimana uang banyak namun daya beli masyarakat berkurang. Karenanya, dalam jangka pendeknya, ia mengharapkan pemerintah dapat benar-benar mengantisipasi hal tersebut.

“Saya kira program-program kesejahteraan seperti yang diterapkan seperti nasional akan bisa menopang dan meringankan masyarakat saat ini. Saya tidak tahu apakah di Aceh ada program seperti itu, jika itu ada, ini sangat bagus pada saat sekarang, disebabkan ada tambahan biaya hidup yang ditimbulkan karena naiknya harga bahan pokok. Jadi harus diantisipasi betul dan pemerintah masuk ke sana,” katanya.

Selanjutnya, kenaikan harga bahan pokok akibat kenaikan harga BBM rata-rata minimal sekitar 20-30 persen. kata Zulfan, juga akan berdampak pada inflasi November nanti. “Berdasarkan data BPS inflasi Aceh year on year, hingga Oktober kemarin 4,78 persen. Dengan adanya kenaikan BBM ini kita prediksikan inflasi year on year nanti bisa di atas 7 persen. Ini sudah di atas rata-rata nasional, kalau benar ini terjadi,” sebutnya.(avi)