Podcast » Cakrawala

Bagaimana Nasib Aceh Bersama Jokowi-JK?

21 October 2014 - 18:55 WIB

Pelantikan dan pengambilan sumpah Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla kemarin berlangsung lancar dan meriah dalam sidang paripurna MPR di Gedung DPR-MPR, Senayan, Jakarta. Kehadiran Prabowo Subianto yang notabene adalah lawan Jokowi-JK dalam pilpres, menjadi “kejutan” tersendiri dalam acara ini.

Jokowi-JK disebut banyak mulut sebagai pimpinan pilihan rakyat dan sekaligus merakyat. Dan, karenanya bagitu banyak harapan yang digantungkan ke pundak Jokowi-JK oleh rakyat kecil.

Begitu juga masyarakat dan pemerintah Aceh yang punya kekhususan ini. Harapan pertama pemerintah Aceh adalah presiden dan wapres baru ini dapat “melunasi utang” Pusat kepada Aceh yang belum sempat dilunaskan SBY. Di antaranya adalah peraturan-peraturan yang terkait dengan Undang Undang Pemerintahan Aceh (UUPA).

Mantan Menteri Pertahanan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini menjadi Ketua Aceh Centre, Zakaria Saman, menilai kepemimpinan nasional yang baru di bawah Jokowi-JK ikut memberi harapan baru bagi bangsa Indonesia termasuk rakyat Aceh.

“Sejarah mencatat, sejumlah pemimpin nasional berulang-ulang telah mengelabui Aceh dengan tidak memberikan apa yang menjadi kehendak dan hak-hak rakyat Aceh atas kedaulatan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat. Di tangan Jokowi-JK kiranya kita berharap lebih agar segera dilaksanakan perintah dari UU Pemerintahan Aceh.”

Ada juga harapan-harapan khas lainnya yang disampaikan masyarakat Aceh melalui media sosial. Berikut kita kutip beberapa di antaranya. “Semoga Pak Jokowi-JK dapat mewujudkan keingininan masyarakat wilayah Tengah untuk mendirikan Provinsi ALA, guna mensejahterakan masyarakat secara madani. Semoga pemerintahan Pak Jokowi dapat membangun inprastruktur secara merata di wilayah Aceh, terutama di lintas Tengah dan Tenggara. Selamat semoga sukses, merdeka!”

Lalu, ada yang lebih tegas, “Jangan buat perpecahan di Aceh, dan jadikan janjimu sebagai langkah awal dalam agenda kerjamu. Ingatlah Mas Joko, engkau Presiden RI yang ke-7. Angka 7 punya makna tertentu khususnya di Aceh. Bila engkau baik, maka tanganmu akan kuat membawa Aceh menjadi lebih baik, bila niatmu buruk, di tanganmu-lah Aceh lepas tuk selamanya.”

Yang menarik adalah ungkapan perasaan Gubernur Zaini Abdullah. Ia mengatakan, pimpinan baru ini, khususnya Pak JK merupakan arsitek sekaligus figur yang paling berjasa dalam terwujudnya perdamaian di Aceh tahun 2005, melalui Perjanjian Helsinki. Jusuf Kalla-lah yang dapat diharapkan dan dipercaya rakyat Aceh untuk bisa mempercepat realisasi dari butir-butir MoU Helsinki maupun turunan UUPA yang belum terealisasi pada masa kepemimpinan SBY-Boediono.

Sedangkan sosok Jokowi yang sederhana dan merakyat, dinilai Zaini sesuai dengan budaya rakyat Aceh. Pernah pula bekerja di Aceh, Jokowi juga dianggap lebih mengerti Aceh. “Kita harapkan masyarakat Aceh tahu memposisikan diri menyambut pemerintahan baru ini.”

Ya, semoga saja Jokowi-JK mampu mengakomodir kepentingan-kepentingan Aceh yang mendesak.

———————————————————–

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666