Badan Jalan di Tiba Raya Amblas
16 October 2014 - 13:55 WIB
SERAMBIFM.COM, SIGLI – Dua meter lebih badan jalan di Gampong Tiba Raya, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie amblas ke dalam saluran pembuang. Akibatnya selain mengganggu lalu-lintas, 100 hektare (ha) sawah juga terganggu karena air pembuang dari lahan padi melalui saluran tersebut tak mengalir.
“Soalnya saluran pembuang itu sudah sumbat karena sisa badan jalan jatuh ke dalamnya,” ujar Sekdes Tiba Raya, Drs Hamdani kepada Serambi, Rabu (15/10).
Didampingi Kaur Pembangunan Sayed Hamid, Imam Meunasah Tgk Muhammad Yatim, dan tokoh lainnya, Hamdani mengatakan mereka mengharapkan Pemkab memperbaiki jalan tersebut dan dibangun box clover (jembatan kecil) di lokasi tersebut.
Jika jembatan kecil itu dibangun, maka saluran bisa difungsikan kembali dan jalan juga bisa bagus. Sebab amblasnya badan jalan itu cukup menyulitkan warga setempat. “Malam hari gelap tidak ada lampu, sudah pernah orang jatuh,” katanya.
Hamdani menceritakan kikisan badan jalan jatuh ini sudah terjadi sejak dua tahun dan paling parah enam bulan terakhir. “Dari empat meter badan jalan cuma tersisa 1,5 meter. Kita khawatir musim hujan makin lebar lagi kikisannya,” ujar Hamdani.
Hamdani menambahkan lokasi amblasnya jalan itu selama ini juga menjadi saluran induk pembuang dari persawahan Gampong Tiba Raya, Gampong Mesjid dan Tiba Mesjid. “Dengan kondisi ini aliran air pembuang dari sawah terhambat. Seluas 100 hektare lahan padi dari tiga desa tidak bisa mengalir. Apalagi hujan sehingga endapan makin sulit dialiri sangat mengganggu pertumbuhan padi yang baru ditanam,” tambah Kejruen Chik Mutiara Timur, Maimun Gade.
Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Pidie, Muhammad Nazar MT melalui Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Muntazar ST mengatakan pihaknya akan memplot anggaran Rp 80 juta dari APBKP 2014 untuk membangun box clover (jembatan kecil) di lokasi itu. Menurutnya, ada beberapa lokasi memerlukan jembatan box clover di Pidie, salah satunya diprioritaskan di Gampong Tiba Raya. “Insya Allah akhir Oktober ini sudah dikerjakan, sekarang sedang proses administrasi,” kata Muntazar menjawab Serambi kemarin. (aya)