News Update » News Update » Pidie

Ayah Pembunuh Gadis Tiro Depresi

9 September 2014 - 21:37 WIB

SERAMBIFM.COM, SIGLI – Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Pidie menyatakan belum bisa mengorek keterangan dari tersangka Jamaluddin Umar (55) untuk mengetahui motif utama mengapa ia tega membunuh anak kandungnya, Wajnah, di rumah mereka, Gampong Meunasah Panah, Kecamatan Tiro, Pidie, Sabtu (6/9) siang. Alasan kejiwaan tersangka yang kini didera depresi menyebabkan penyidik tidak mendesaknya untuk mengungkapkan motif pembunuhan itu.

“Saat ini polisi kesulitan mengorek keterangan dari Jamaluddin untuk bahan penyusunan berita acara pemeriksaan karena tersangka masih depresi berat,” kata Kapolres Pidie, AKBP Sunarya SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Ibrahim SH kepada Serambi, Senin (8/9).

Menurut AKP Ibrahim, tersangka Jamaluddin saat memberikan keterangan kepada penyidik masih ngawur. Malah ia minta penyidik tidak banyak bertanya mengapa ia membunuh anaknya. “Kami menduga tersangka masih stres atau depresi sehingga tidak terbuka memberikan keterangan yang diperlukan penyidik,” katanya.

Untuk memastikan apakah Jamaluddin benar mengalami gangguan jiwa, lanjut AKP Ibrahim, polisi akan memboyong tersangka ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh. Rencananya, Jamal diboyong ke RSJ dalam minggu ini. Di RSJ Jamal akan diobservasi 14 hari. Waktu selama itu sudah dianggap memadai untuk mendeteksi kondisi kejiwaannya.

“Kita harap setelah 14 hari di RSJ kondisi tersangka lebih tenang, sehingga ia mau menceritakan apa alasan utama dia bunuh anaknya secara sadis. Begitupun, saat ini proses hukum terhadap tersangka tetap dilanjutkan, mengingat sudah ada barang bukti dan adanya pengakuan dari tersangka sendiri,” kata AKP Ibrahim.

Ditanya apakah Jamal membunuh anaknya karena si anak melanggar larangan berpacaran, AKP Ibrahim menyatakan, Jamal memang pernah “bernyanyi” bahwa anak gadisnya itu tak mematuhi nasihatnya agar tidak berpacaran. “Tapi, keterangan itu belum bisa dijadikan motif permanen, mengingat tersangka memberikan keterangan sering berubah-ubah,” ujar AKP Ibrahim.

Menurut Ibrahim, arah pembicaraan tersangka sering tak jelas. “Bahkan saat kami kabarkan bahwa anak gadisnya itu telah meninggal karena dia bunuh, tersangka mengaku tak mengetahuinya. Sebab, saat anaknya diparang, Wajnah berhasil lari ke luar rumah. Lagi pula Wajnah memang tewas di rumah tetangganya,” kata Ibrahim.

Ia tambahkan, penyidik Reskrim Polres Pidie juga akan meminta keterangan kakak kandung Wajnah dan tetangganya. Cuma karena sekarang masih dalam suasana duka, polisi tidak terburu-buru meminta keterangan. Keterangan saksi nantinya akan memperkuat pengakuan Jamaluddin. “Rencana kami, hari ini, Senin atau Selasa (9/9), kami akan memintai keterangan saksi untuk mengungkap motif pembunuhan itu. Bisa saja tragedi berdarah itu motifnya sudah terjadi sejak awal,” kata AKP Ibrahim.(muhammad nazar)