News Update » Aceh Tamiang » News Update

Polisi Tangkap Dua Penembak Truk CPO

27 August 2014 - 20:14 WIB

SERAMBIFM.COM, KUALASIMPANG – Satuan Reskrim Polres Aceh Tamiang menangkap dua pelaku penembakan truk tanki pengangkut CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah) yang terjadi Jumat 22 Agustus 2014 sekira pukul 20.30 WIB di Desa Perkebunan, Kecamatan Rantau. Bersama para tersangka, polisi juga mengamankan sepucuk M16 yang sudah dimodifikasi.

Tersangka yang ditangkap polisi masing-masing Maulan Zikir alias Puli bin Hamid (31) warga Dusun Pelita, Desa Matang Seping, Kecamatan Banda Mulia yang juga merupakan Panglima Sagoe KPA Wilayah Rantau serta Muhammad Fakri alias Ahmad (32) warga Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Bendahara.

Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Dicky Sondani SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Benny Cahyadi SH kepada Serambi, Selasa (26/8) mengatakan, penembakan dua truk pengakut CPO milik PTPN Aceh masing-masing BL 8589 DZ warna orange dan BL 8709 DB terjadi Jumat (22/8) malam sekira pukul 20.30 WIB di Dusun Benih Tamiang, Desa Perkebunan, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang. Kedua pelaku mengendarai sepeda motor.

Truk tanki yang jadi sasaran penembakan sedang parkir tanpa muatan. Terdapat lubang bekas peluru di tanki truk. Setelah kejadian, pemilik truk melapor ke polisi.

Polisi langsung melakukan penyelidikan. Kecurigaan mengarah kepada Maulana Zikri dan Muhammad Fakri. Maka, pada Minggu (24/8) sekira pukul 02.30 WIB, polisi menangkap keduanya di Kantor KPA Dusun Bukit Suling, Desa Rantau Pauh, Kecamatan Rantau.

Awalnya tersangka tidak mengaku melakukan penembakan namun setelah diinterogasi lebih lanjut akhirnya mereka buka mulut. Polisi juga menyita barang bukti satu pucuk senjata api jenis M16 beserta dua magazin dan 15 butir peluru yang dikubur di lahan kebun dalam wilayah Dusun Matang Seping, Kecamatan Banda Mulia.

Kepada polisi, Maulana Zikri mengaku sakit hati kepada pengusaha karena minta pekerjaan tidak diberikan. Tujuan menembak truk CPO tersebut hanya untuk menakut-nakuti pengusaha. Senjata M16 merupakan miliknya yang berasal dari masa konflik.

Sebelum ke luar Aceh pada masa konflik, senjata tersebut ia tanam di kolam hampir 10 tahun lamanya sebelum akhirnya digunakan untuk menembak truk CPO. Saat menembak truk CPO ia mengeluarkan 3 sampai 4 tembakan dengan cara berdiri agar ditanggapi oleh pengusaha. (M. Nasir)