News Update » Bireuen » News Update

Diduga Dianiaya, Warga Gandapura Tewas

27 August 2014 - 20:21 WIB

SERAMBIFM.COM, BIREUEN – Seorang warga Gandapura, Bireuen bernama Yusrizal Yusuf (34) yang akrab dipanggil Apa Yuh ditemukan sekarat dengan dua luka kecil tembus di badan, tergeletak di pinggir jalan Desa Paya Rangkuluh, Kecamatan Kutablang, Bireuen, Selasa (26/8) dini hari. Korban mengembuskan napas terakhir ketika dalam penanganan tim medis.

Korban yang dua tahun lalu menetap di Lapang Barat, Gandapura dibawa ke Puskesmas Gandapura oleh perangkat desa bersama anggota Polsek Gandapura dan meninggal sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Menurut informasi yang diperoleh Serambi, kasus yang dialami Apa Yuh diperkirakan berawal pada pukul 21.30 WIB ketika sedang hujan gerimis.

Kakak ipar korban, Ruhadi (32) yang rumahnya di Desa Paloh Kaye Kunyet, Gandapura berbatasan dengan Desa Paya Rangkuluh, baru saja selesai shalat Isya tidak berani ke luar rumah, meski sayup-sayup terdengar suara orang minta tolong. Suara minta tolong terus terdengar hingga tengah malam.

Keuchik Paloh Kayee Kunyet, Yusri (45) kepada Serambi di rumah duka mengatakan, setelah mendapat informasi dari Ruhadi tentang suara orang minta tolong, ia segera menelepon Polsek Gandapura. Setengah jam kemudian polisi tiba di desa itu dan menuju ke lokasi yang dicurigai.

Apa Yuh ditemukan dalam kondisi kritis berlumuran darah di jalan desa. Korban segera dievakuasi ke Puskesmas Gandapura sekitar pukul 01.20 WIB. Setengah jam di rumah sakit, korban meninggal.

Kepala Puskesmas Gandapura, dr Darmawanti mengatakan, korban dibawa oleh perangkat desa bersama anggota polisi dalam keadaan sekarat. Meski sudah ditangani secara maksimal namun nyawa korban tidak tertolong.

Menurut Darmawanti, di tubuh korban ditemukan luka kecil tembus di tangan kanan, pinggang kanan, dan luka lembam di bagian muka. “Sepertinya bukan luka terkena pisau, berbentuk bulat tapi kecil pada dua tempat,” katanya.

Wakapolres Bireuen, Kompol W Eko Sulistiyo yang ditanyai Serambi belum bisa memastikan apakah korban ditusuk atau terkena peluru senjata api, senapan angin atau lainnya. “Kalau terkena tembakan, ukuran lubang yang luka agak besar dan hingga saat ini belum ditemukan selongsong peluru. Untuk sementara belum bisa dipastikan penyebabnya, jelasnya korban dianiaya,” kata Wakapolres Bireuen.(yusmandin idris)