Podcast » Cakrawala

Pemerintah Lambat Sikapi Kematian Ikan

11 June 2014 - 21:00 WIB

Ribuan ikan karang dalam tiga pekan terakhir ini ditemukan mati terapung di laut sekitaran pantai Sabang. Belum diketahui penyebab kematian ikan-ikan tersebut, namun sebagian warga menyebut ikan itu mati akibat diracun. Ikan yang mati mengapung itu dilaporkan hanyut pula hingga ke parairan Pulo Aceh.

Seorang Panglima Laot mengungkapkan, dalam kurun waktu 20-an hari terakhir, masyarakat, terutama nelayan, sering menemukan ikan mengapung di bibir pantai maupun di tengah laut kawasan Pulau Weh dan Pulo Aceh.

Kondisi ikan membusuk dengan kulit mengelupas. Bahkan tak sedikit ditemukan sedang menggelepar menjelang mati, sehingga banyak nelayan yang membawa pulang untuk dijual. Jenis ikan yang mati itu umumnya ikan karang laut dangkal, seperti kerapu, jabung/lubing, bayam, dan ikan cabe. Namun, dalam waktu bersamaan para nelayan juga menemukan beberapa ekor penyu mati di tepi pantai.

Sejauh ini belum ada yang tahu penyebab kematian ikan karang itu. Juga tidak diketahui berbahaya atau tidak mengonsumsi ikan yang mati itu. Kondisi ini sangat meresahkan para nelayan. Bahkan sebagian warga sudah mulai enggan mengonsumsi ikan yang dijual para nelayan.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) diharap dapat segera mencari tahu penyebab kematian ikan tersebut. Sebab, jika dibiarkan, ikan karang yang mati akan terus bertambah dan berdampak pada populasi ikan karang, termasuk terumbu karang yang sebagian sudah terlihat memutih.

Masyarakat dan nelayan pantas resah dan merasa dirugikan oleh pemerintah yang terlambat bertindak. Membiarkan masyarakat selama tiga pekan menduga-duga sendiri penyebab kematian itu adalah sikap yang salah dari pemerintah. Harusnya, dalam dua atau tiga di awal munculnya gejala itu pemerintah sudah memberi penjelasan secara ilmiah kepada masyarakat dan nelayan.

Yang menjadi pertanyaan penting masyarakat sekarang adalah “apakah ikan-ikan yang mati atau setengah mati itu aman untuk dikonsumsi atau tidak?” Lalu, harus pula dijelaskan kenapa ikan-ikan itu mati serta bagaimana pula mengantisipasinya agar populasi ikan karang tidak lenyap.

Dalam kondisi sekarang, kita yakin ada masyarakat yang “nekat” mengunsumsi ikan itu dengan keyakinan ikan-ikan itu mati karena faktor alam. Di sisi lain pasti ada pula warga yang tak berani mengonsumsi ikan-ikan itu karena menduga ikan-ikan itu mati keracunan.

Atas sikap masyarakat yang kedua itu, seperti sudah dijelaskan tadi, pastilah secara langsung merugikan nelayan karena ikan-ikan tangkapan mereka “dicurigai” sebagai bagian yang mati misterius tadi. Untuk membantahnya, paya nelayan tidak punya alibi yang dapat meyakinkan masyarakat.

Hal-hal seperti inilah yang kita katakan bahwa semestinya pemerintah cepat bersikap dan proaktif sebelum merugikan banyak pihak.

————————————————————-

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666