Podcast » Cakrawala

Kelangkaan Solar, Kenapa Keseringan?

4 June 2014 - 19:00 WIB

Ada banyak pihak yang meyakini krisis solar di wilayah barat selatan Aceh sejak beberapa hari terakhir karena larinya solar bersubsidi ke sektor industri. Pertamina sendiri tak membantah adanya indikasi tersebut bahkan ada lima SPBU yang akan ditegur, salah satunya di Aceh Barat.

Indikasi penyalahgunaan solar bersubsidi antara lain diungkapkan anggota DPRK Aceh Barat dari Komisi B yang membidangi ekonomi, Ramli SE. Ia mengaku punya data dari Pertamina Depo Meulaboh yang menyebutkan sedikit sekali industri di sana yang membeli solar non-subdisi di Pertamina.

“Padahal, industri di Aceh Barat banyak sekali. Dan, aktivitas mereka terus berjalan. Sebaliknya permintaan solar non-subsidi ke Pertamina sedikit sekali. Ini mengindikasikan mereka (industri) membeli solar jatah rakyat di SPBU atau ada orang-orang tertentu menyelundupkan solar subsidi dan menjualnya ke industri,” kata Ramli.

Catatan pejabat Pertamina di Banda Aceh menyebutkan, “Berdasarkan realisasi permintaan solar bersubsidi di Depo Meulaboh bulan Januari hingga Mei tahun ini meningkat sebesar 122%. Dilihat dari realisasi pengambilan/permintaan solar industri atau non-subsidi di Pertamina wilayah Aceh Barat pada tahun ini sangat kecil. Pengambilan solar industri atau non-subsidi oleh agen industri untuk tahun ini turun sekitar 24 persen.” Fakta inilah yang memunculkan kecurigaan adanya penyelewengan pemakaian solar bersubsidi untuk sektor industri.

Setiap kali terjadi kelangkaan solar, yang paling menjerit adalah rakyat kecil seperti nelayan tradisional yang menggunakan boat-boat kecil dan semacamnya. Pernah berhari-hari mereka tidak bisa mencari nafkah karena ketiadaan solar. Dan, yang lebih memprihatinkan, peristiwa kelangkaan solar, premium, dan elpiji bersubsidi, terjadi berulang-ulang. Kondisi yang sudah berlangsung bertahun-tahun seperti tidak ada solusi.

Pertamina yang merupakan pihak paling bertanggung jawab, selalu dituding tidak bisa bersikap tegas setiap kali terjadi kelangkaan BBM dan elpiji kebutuhan masyarakat kecil. Dan, menjadi sah-sah saja jika masyarakat menduga-duga ada oknum Pertamina yang ikut bermain di balik kelangkaan BBM.

Tapi, kita tak ingin melihat kemungkinan itu lebih dalam. Toh, yang menjadi harapan bersama adalah pihak Pertamina bisa lebih ketat mengawasi distribusi BBM bersubsidi serta berani pula bersikap tegas terhadap mitra kerjanya yang ketahuan menyeleweng.

Kita mengapresiasi PT Pertamina yang menyatakan segera menegur lima SPBU di Aceh karena dugaan menjual BBM bersubsidi kepada yang tidak berhak. Namun, terus terang, kita melihat teguran bukanlah sikap yang tegas. Teguran kurang dapat memperbaiki sikap para pengelola SPBU yang memang kebanyakan sudah sering menyeleweng.

—————————————————————

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666