Siapa Bakal Duduki Kursi “Banda Aceh 2”
8 May 2014 - 20:05 WIB
Sedikit hari lagi, Surat Keputusan (SK) penetapan Illiza Sa’aduddin Djamal untuk menjadi Wali Kota Banda Aceh insya Allah akan turun dari Kemendagri. Beriringan dengan itu, sejak bulan lalu sejumlah nama calon wakil wali kota sudah ramai dibicarakan, terutama kalangan Partai Demokrat. Dan, di awal pekan ini ada lima nama yang sudah mengkristal guna menduduki kursi “Banda Aceh 2”.
Di antara nama-nama yang sudah mengerucut itu, termasuk nama Yudi Kurnia, Ketua DPD Partai Demokrat. Ia dianggap pantas menjadi wakil wali kota yang akan mendampingi Illiza Sa’aduddin Djamal sebagai Wali Kota Banda Aceh. Illiza sebelumnya adalah wakil wali kota yang naik menjadi wali kota menggantikan posisi alm Mawardi Nurdin yang meninggal dunia dua bulan lalu.
Sumber di kalangan Partai Demokrat menyebutkan, Yudi Kurnia merupakan orang pertama yang akan diusulkan DPD Partai Demokrat Kota Banda Aceh untuk calon Wakil Wali Kota Banda Aceh. Ia juga, dikabarkan sudah mendapat restu dari Pengurus DPW Partai Demokrat Aceh dan DPP Partai Demokrat di Jakarta.
Selain Yudi Kurnia, empat nama lainnya adalah Arif Fadillah (anggota DPRK Kota Banda Aceh), Abdullah MT (Pegawai Inspektorat Aceh), Jamaluddin T Muku (anggota DPRA), dan Nova Iriansyah (anggota DPR-RI).
Memang, kemunculan nama itu boleh dianggap terlalu dini, sebab Partai Demokrat baru akan menetapkan calon resmi setelah Illiza Sa’aduddin Djamal resmi dilantik menjadi Wali Kota Banda Aceh definitif. Diprediksi, dalam bulan ini, SK-nya bisa turun, sehingga pelaksanaan pelantikan wali kota yang baru bisa segera dilaksanakan.
Sebelumnya, DPRK Banda Aceh sudah melaksanakan penetapan berhalangan tetap kepada wali kota dan mengusulkan Illiza Saaduddin Djamal sebagai penggantinya. DPRK Kota Banda Aceh dan telah mengirim usulan penetapannya ke Mendagri melalui Biro Tata Pemerintahan Setda Aceh. Menurut UU dan peraturannya, Kemendagri harus segera menetapkan wakil wali kota, yakni Illiza Sa’aduddin Djamal, menjadi wali kota definitif untuk masa tugas tiga tahun lagi.
Penetapan calon wakil wali kota ini nantinya akan melibatkan empat partai pengusung pasangan alm Mawardy Nurdin dan Illiza, yakni Partai Demokrat, PPP, PAN dan Partai Sira.
Yang kita ingin katakan, meski ini “wilayah” partai pengusung, tapi tuntutan kepentingan publik terhadap jabatan penting itu tak boleh dilupakan. Warga di ibukota provinsi ini menginginkan wakil wali kota yang bisa meningkatkan kinerja birokrasi dalam rangka memperbaiki pelayanan publik perkotaan.
Kedua, ini yang paling, calon wakil wali kota merupakan “partner” wali kota. Oleh sebab itu, untuk menjaga “kemesraan” seperti yang telah terbina antara alm Mawardi-Illiza selama hampir tujuh tahun, maka Illiza juga harus diberi kewenangan besar memilih “teman duetnya”. Sebab, persoalan besar pemerintahan kita belakangan ini, mulai dari pusat hingga ke kabupaten/kota adalah ketidakkompakan antara pimpinan dan wakilnya. Nah!?
———————————————————-
Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.
Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666