Podcast » Talkshow

LIBAS (Lepas Inspirasi Bisnis Ala Suparno) “Kafilah Dagang Aceh”

19 May 2014 - 20:10 WIB

INDONESIA merupakan negara kesatuan dengan jumlah penduduk sekitar 270 juta jiwa tersebar di 34 provinsi. Negeri yang memiliki lebih dari 540 kabupaten kota ini juga masuk pada urutan ke 10 negara dengan predikat nilai ekonomi yang baik di dunia.

Melihat potensi bisnis yang bisa kita kembangkan di Indonesia ini, maka tidak salah jika kafilah dagang Aceh mulai menapaki jalur bisnis di beberapa daerah di tanah air. Kita pun sudah harus membuka diri untuk berfikir “offensive” melihat ke luar dalam kondisi seperti saat ini, di mana ekonomi di Aceh terasa agak pelan pertumbuhannya sementara di daerah lain terus tumbuh.

Melihat realita ini, maka sudah saatnya kita berekreasi untuk bisa menciptakan “ide serta produk” yang bisa kita tawarkan ke pasar yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke dari Philifina sampai ke Cina.

Banyak yang bisa kita lakukan, kita bisa meniru cara orang Minang “merantau” yang menandai diri dengan rumah makan atau warung nasi padang di mana saja mereka merantau. Atau yang lebih kecil dari itu, ada sate padang.

Mereka juga tetap menjaga hubungan kekerabatan dengan kampung halaman sehingga komunitas itu terus tumbuh dengan ide-ide bisnisnya yang semakin maju membawa nama Padang di seantero negeri.

Demikian juga dengan orang Tegal, Jawa Tengah. Di mana mereka merantau di sana mereka membuka Warteg alis warung tegal. Sama halnya seperti orang dari Minang, orang Tegal juga menjaga hubungan kekerabatan dan shilaturrahmi dengan warga sekampung di perantauan.

Saat ini, kita juga bisa melihat orang dari Aceh sudah memulai apa yang dilakukan warga Minang dan Tegal. Setidaknya, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir sudah banyak pengusaha kopi aceh membuka usaha di hampir seluruh kota di Sumatera dan di Jabodetabek.

Kita dapat menikmati kopi aceh di beberapa kota besar seperti Bandung, Jogja, dan bahkan hingga ke beberapa kabupaten di Jawa Barat sudah muncul kedai kopi aceh dan mie aceh seperti di kawasan wisata pemandian air panas, Tarogong, Kabupaten Garut.

Kafilah dagang ini mulai menunjukkan kebangkitan para pengusaha Aceh yang membuka pasar keluar Sumatera. Membawa nama khas kuliner Aceh, perlahan tetapi gerakan ini akan mulai menampakan kekhasannya mengkampanyekan negeri Serambi Mekkah dari berbagai sisi yang bisa dibisniskan.

Memang perlu waktu, mengubah cara pandang orang terhadap Aceh. Kedai kopi dan mie Aceh yang buka di beberapa daerah di luar Aceh sudah mulai melakukan itu. Para kafilah dagang bisa memainkan perannya dengan produk unggulan lain dari Aceh yang bisa dijual di seantero nusantara bahkan hingga mancanegara, semoga!

—————————————————————

Syedara lon, program “LIBAS” Radio SerambiFM, bisa Anda dengarkan setiap Hari Senin pada pukul 11.00 Wib.

Program ini mengupas bagaimana Metode Bisnis dan juga mengemas suatu Hal agar menjadi pebisnis sukses dengan berbagai motivasi terbaik dari “LIBAS” Bersama Bapak Suparno. Anda juga kami undang berpartisipasi di line telpon :0651-637172 dan 0811689020