Harapan Rekonsialiasi di PDAM Tirta Daroy
2 May 2014 - 16:36 WIB
Aura perang dingin tiba tiba menyeruak dari lembaga pelayanan publik milik Pemko Banda Aceh, tepatnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy.
Tiba tiba masyarakat dibeberkan tentang kondisi kekinian manajerial PDAM Trita Daroy yang terkesan sedang ada masalah internal. Masalah itu yang disebut-sebut oleh salah satu kubu berseberangan, menjadi picu terhambatnya suplai air minum PDAM Tirta Daroy kepada sebagian pelanggannya.
Kita tiba tiba disajikan secara telanjang tentang perang dingin di kalangan manajemen satu satunya perusahaan air minum di Banda Aceh itu. Juga terkesan ada pihak yang mengumbar persoalan keluar, lengkap dengan sinyalemen kambing hitam. Jelas ini bukan langkah yang cerdas dari sebuah manajemen pelayanan publik.
Ingat, sebanyak 31.000 KK pelanggan PDAM Tirta Daroy yang tersebar di sembilan kecamatan dalam wilayah Kota Banda Aceh, hanya punya satu keinginan. Suplai air lancar! Tentu saja bukan sekadar air yang ‘diangkat’ dari sungai dengan warna tanah, tapi air yang disuplai melalui proses yang layak sebagai air konsumsi masyarakat. Tepatnya, kualitasnya tetap terjaga di bawah 1 NTU (maksimal yang diizinkan Depkes 5 NTU)
Pelanggan PDAM–termasuk pencuri air dan pengkemplang tagihan–juga tak mau tahu apakah PDAM Tirta Daroy, sedang sakit dan diinfus, atau sudah mulai segar bugar dan mampu meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) saat di audit Tim BPKP. Mereka hanya ingin agar air secara konsisten sampai ke rumah mereka.
Perang dingin yang akhirnya memaksa terjadinya balas pantun, malah makin membuat integritas manajemen PDAM Tirta Daroy menurun di mata pelanggan. Semua pihak hendaknya menyadari, tidak ada yang mesti merasa menang atau kalah, ketika semua persoalan diumbar ke ranah publik.
Seandainya PDAM TIrta Daroy adalah sebuah lembaga perbankan, hampir dapati dipastikan terjadi rush nasabah. Karena masyarakat khawatir perang dingin lingkup manajemen menurunkan kinerja perusahaan. Namun pelanggan PDAM Tirta Daroy memang tak punya pilihan, karena mereka hidup mati dengan suplai air PDAM Tirta Daroy.
Dalam kondisi ini kita hanya berharap semua lini dan kubu di PDAM Tirta Daroy melakukan islah. Tak mesti ada pihak yang merasa selama ini telah dimanfaatkan, namun tiba tiba tercampak dalam perjalanan. Juga tak mesti ada pihak yang balik mengumbar kesalahan–atas nama perimbangan–pihak lain, karena hal itu justru makin meruntuhkan soliditas manajemen di masa mendatang.
Di sisi lain, kita juga harus tahu, PDAM Tirta Daroy adalah milik Pemko Banda Aceh. Ada hak otoritas yang dipegang pihak eksekutif, atas nama untuk menyehatkan badan usaha milik daerah. Syukur syukur bisa mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD). Tapi tetap saja tak boleh main tangan besi saat mencampuri internal organisasi. Semoga air tetap mengalir ke rumah pelanggan dan manajemen makin solid ke depan. Bravo PDAM Tirta Daroy!
————————————————————
Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.
Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666