Podcast » Cakrawala

Mengutuk Manusia Berhati Setan

23 April 2014 - 17:39 WIB

Kasus-kasus pencabulan anak-anak bawah umur –bahkan balita– di negeri ini, belakangan marak terungkap. Pelakunya sangat beragam, mulai orang tua kandung, ayah tiri, oknum polisi, tentara, petugas kebersihan sekolah, sampai gelandangan. Di Aceh, kasus-kasus itu juga menjadi sesuatu yang menakutkan. Di Kabupaten Pidie saja, dari 72 kasus kekerasan terhadap anak yang sempat dicatat sepanjang tahun 2013, sebagian besar di antaranya adalah kasus pencabulan. “Minimnya perhatian orang tua, pengetahuan agama, dan kemiskinan menjadi faktor utama terjadi kekerasan terhadap anak,” kata seorang pejabat yang mengamati fenomena dimaksud.

Di Jakarta, yang sedang marak menjadi sorotan adalah kasus pencabulan murid TK Jakarta International School (JIS) yang diduga dilakukan oleh oknum petugas kebersihan sekolah. Lalu, di Medan, ada bayi perempuan 18 bulan yang kemaluannya rusak gara-gara dicabuli ayah kandungnya yang juga seorang oknum tentara.

Di Banda Aceh lebih mengerikan lagi. Seorang polisi diduga mencabuli lima anak usia lima sampai 10 tahun. “Bahkan, tidak tertutup kemungkinan ada korban lainnya yang mengalami nasib sama,” kata Plh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal.

Penelitian selama bertahun-tahun menemukan beberapa faktor munculnya kasus-kasus pencabulan yang kian menggila terhadap anak-anak. Antara lain karena kesibukan kerja orang tua sehingga tak sempat mengawasi aktivitas anaknya di rumah maupun luar rumah, gampangnya mengakses pornografi, meluasnya peredaran narkoba dan minuman keras, serta yang paling penting adalah kurangnya iman.

Justru itulah, dalam kondisi seperti ini, masyarakat diingatkan untuk lebih jeli dan peka terhadap lingkungan. Sebab, kejahatan dapat dilakukan siapapun dan terhadap siapapun. Setiap orang dapat menjadi sasaran kejahatan, baik itu orang dewasa maupun anak di bawah umur.

Yang menyedihkan kita semua tentu karena anak-anaka yang menjadi korban pencabulan akan mengalami gangguan psikologis maupun perkembangan lainnya. Para ahli mengatakan, dampak psikologis pada anak-anak akan melahirkan trauma berkepanjangan yang kemudian dapat melahirkan sikap tidak sehat, seperti minder, takut yang berlebihan, perkembangan jiwa terganggu, dan akhirnya berakibat pada keterbelakangan mental.

Bila selama ini yang paling getol memerangi kasus-kasus pencabulan terhadap anak adalah KPAI, kepolisian, beberapa LSM, maka ke depan siapapun harus menjadi bagian dari upaya preventif kasus-kasus pencabulan. Dan, peran aktif para aparat penegak hukum tetap saja sangat diperlukan. Sebab, semakin meningkatnya kejahatan terhadap anak harus diantisipasi dengan memfungsikan instrumen hukum pidana secara efektif melalui penegakan hukum dengan cara mengupayakan penanggulangan terhadap perilaku yang melanggar hukum yang bersifat preventif dan represif.

Dan, khusus kita di Aceh yang bersyariat Islam, maka upaya peningkatan keimanan menjadi sangat mutlak. Hanya keimanan yang dapat menjadi “benteng” terkuat dari serangan nafsu setan.

=================================================================

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666