Podcast » Cakrawala

Ketegangan Belum Berakhir

11 April 2014 - 23:02 WIB

Pemilu Legislatif (Pileg) di seluruh wilayah Aceh pada 9 April 2014, secara umum berlangsung aman, meskipun di sana-sini terdapat beberapa indikasi kecurangan dan ketegangan. Data perolehan suara sementara untuk DPRA yang dikeluarkan Desk Pileg 2014 Biro Tata Pemerintahan Setda Aceh delapan jam setelah pemungutan suara, memperlihatkan Partai Aceh (PA) unggul 29,25 persen suara.

Empat besar lainnya yang masuk lima besar dalam waktu bersamaan adalah Partai NasDem (10,76 persen), Golkar (9,08 persen), Demokrat (8,55 persen), dan PAN (7,09 persen). Sedangkan Partai Nasional Aceh (PNA) untuk sementara meraup 6,20 persen suara atau berada di bawah PPP yang memperoleh 6,89 persen suara untuk DPRA.

Angka-angka itu memang belum memberi gambaran ril tentang hasil pemilu ini, kecuali PA yang memang jauh-jauh hari sudah diprediksi akan unggul. Namun, berapa besar mereka akan meraih suara, tentu harus ditunggu perhitungan sampai akhir.

Di sisi lain, kita bersyukur hingga selesai perhitungan di TPS-TPS, suasana berlangsung aman, meskipun di beberapa lokasi dilaporkan agak mencekam. Untuk itu, kepada pihak keamanan, sebagai masyarakat yang telah secara enak dapat melakukan pencoblosan, kita memberi perhargaan tinggi.

Pelaksanaan pemungutan suara di Aceh tak berlangsung dalam suasana menakutkan seperti sempat dibayangkan beberapa kalangan sebelumnya. Tapi juga memang berjalan mulus seperti diharapakan. Buktinya harian ini menyajikan beberapa catatan penting yang sesungguhnya menggambarkan betapa persiapan teknis kurang matang serta adanya beberapa tindakan mencederai pesta demokrasi.

Di TPS 2 Gampong Ulee Tutue Raya, Kecamatan Delima, Pidie, contohnya, proses pemungtan suara dihentikan mendadak karena kekurangan surat suara untuk DPRK Pidie sampai 300 lembar dan tidak segera dapat diatasi. Dipastikan TPS ini harus melaksanakan pemilihan ulang.

Masih di Pidie, polisi menemukan 406 surat suara yang telah dicoblos sebelum pemungutan suara dimulai di tujuh gampong dalam Kecamatan Titue. Surat suara yang dicoblos itu atas nama dua orang caleg dari PA.

Di Lhokseumawe, polisi mengamankan satu paket mirip bom yang sempat menggegerkan calon pemilih di TPS berlokasi dalam perkarangan SDN Kutablang, Kecamatan Banda Sakti. Kemudiannya diketahui paket itu hanya berisi wayer, jam tangan, dan sebongkah kayu.

Jadi, tindakan-tindakan yang tidak fair serta usaha-usaha bikin ribut sesungguhnya masih terjadi. Nah, dalam masa penghitungan suara yang memang belum usai, maka harus kita pahami juga bahwa masih akan ada beberapa hari ke depan menjadi saat-saat menegangkan bagi para caleg untuk semua level. Dalam masa perhitungan ini, berbagai benih keributan masih bisa terjadi, terutama oleh caleg-caleg yang merasa dizalimi.

Untuk itulah, di masa-masa yang beremosi tinggi ini, harusnya masyarakat tidak gampang terprovokasi untuk memberi reaksi berlebihan, apalagi sampai menjelma menjadi anarkis. Kepada caleg-caleg yang tak puas hendaknya juga jangan sampai memprovokasi atau memobilisir masyarakat untuk berbuat gaduh. Sebab penyelesai semua persoalan terkait pemilu ini akan ada jalurnya masing-masing.

————————————————————-

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666