Podcast » Cakrawala

Stress Menanti Caleg Gagal

20 February 2014 - 18:52 WIB

Seorang profesor kesehatan jiwa masyarakat dari Hedmark University College, Norwegia, Arild Grenerud menyatakan, calon anggota legislatif (caleg) berpeluang besar terkena gangguan jiwa pascapemilu. Karenanya, Grenerud menyarankan semua peserta pemilu siap menghadapi apa pun hasil akhir pada tanggal 9 April 2014 nanti. “Gangguan jiwa tidak hanya bagi yang tidak terpilih, tapi bisa juga kepada yang terpilih. Karena terlalu gembira, bisa berprilaku berlebihan.”

Kehadiran guru besar ahli kesehatan jiwa itu ke DPRA bukanlah sesuatu yang sensasional. Tapi ia memang datang ke tempat yang tepat dan untuk keperluan yang serius pula. Sebab, sebelumnya kita juga sudah diberitahukan tentang persiapan ruang dan tempat tidur khusus di RSJ Banda Aceh untuk menampung orang-orang yang stress karena gagal dalam pemilu nanti.

Jadi, potensi caleg mengalami gangguan jiwa memang persoalan sangat serius pascapemilu 2014. Dan, yang paling potensial adalah calon anggota legislatif yang sudah begitu yakin dirinya banyak pemilih, tapi pada saat hari pemungutan suara, ternyata cuma sedikit orang yang memilihnya. Padahal, uang yang dikeluarkan sudah cukup banyak. Celakanya, ia tidak mampu menahan beban biaya yang telah dikeluarkan itu. “Di sinilah awal dari orang tersebut akan terserang penyakit gangguan jiwa,” kata Prof Arild.

Untuk itu, semua calon anggota legislatif yang ada di Aceh perlu mewaspadai kondisi itu agar tidak terkena penyakit gangguan jiwa pasca pemilu. Ia sarankan, yang tidak terpilih, anggap saja itu sebuah perjuangan dan keinginan yang belum bisa dicapai saat ini, dan coba lagi pada kesempatan lainnya. Sedangkan yang terpilih, jangan terlalu gembira. Sebab, gembira berlebihan juga bisa mengganggu jiwa.

Ada satu hal lagi yang juga dapat meningkatkan potensi caleg stress pascapemilu nanti. Yakni tekanan mental dan fisik yang mereka alami selama kampanye. Kita lihat belakangan ini begitu banyak caleg yang mengaku mengalami intimidasi, teror, bahkan serangan fisik. Lebih menakutkan lagi, serangan fisik itu bukan cuma menggunakan tangan kosong atau senjata tajam, tapi malah menggunakan senjata laras panjang.

Jika awalnya kita melihat hanya sebagai perang mental, tapi dalam beberapa insiden yang dialami caleg atau tim suksesnya, justru memperlihatkan perang fisik secara terbuka. Di antara suporter caleg malah ada yang tewas karenanya.

Oleh sebab itu, kita sangat sependapat dengan Pak Professor dari Norwegia bahwa Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh dan lainnya memang harus mempersiapkan diri secara matang untuk menampung orang-orang yang terganggu jiwanya setelah pemilu nanti. Sebab, jika mereka tak cepat mendapat perawatan, siapapun pasti akan khawatir nantinya orang-orang stress itu menjadi masalah dalam masyarakat.

Sebaliknya, dengan kemungkinan demikian, bukanlah kita maksud untuk mengatakan “kalau takut stress jangan jadi caleg”. Tapi, yang ingin kita ingatkan bahwa menjadi caleg jangan sampai lupa diri. Ukur kemampuan semua hal dan jangan memaksa diri jika mamang tak mampu. Sebab, jika sudah memaksa diri, maka itulah awal dari serangan stress tadi. Nah!

—————————————————————

Syedara lon, Program “Cakrawala” Radio Serambi FM bisa Anda dengarkan setiap Hari, Mulai Senin – Jum’at pada pukul 10.00-11.00 Wib.

Program ini mengupas “Salam Serambi” dengan menghadirkan narasumber berkompeten secara langsung ataupun by phone.
dan syedara lon juga bisa berpartisipasi dalam Acara ini di nomor telp (0651)637172 dan 0811689020 / SMS 0819 878 666

Untuk Selengkapnya, silahkan dengarkan podcast di bawah :